Biar Aman, Kartu Kredit Bakal Diberi Pin

Reporter

Senin, 6 Oktober 2014 04:38 WIB

Kartu kredit terbuat dari emas murni

TEMPO.CO , Jakarta:Sejumlah bank mulai mengumumkan diberlakukannya peraturan Bank Indonesia soal penggunaan enam digit pin pada kartu kredit. Peraturan ini mulai berlaku pada 1 Januari 2015.

Director Country Corporate Affairs Head Citibank, Agung Laksamana mengatakan, peraturan itu penting untuk keamanan pengguna kartu kredit. "Ini kan demi keamanan nasabah, saya percaya penting bagi semua nasabah," kata Agung pada Tempo, Ahad, 5 Oktober 2014. (Baca : BNI Bagi-bagi Tiket Gratis ke London)

Dalam keterangan tertulisnya, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara mengatakan penerapan ketentuan ini merupakan langkah Bank Indonesia memperkuat perlindungan bagi konsumen kartu kredit. Yaitu dengan meningkatkan keamanan kartu serta memperkuat manajemen risiko. (Baca : Citi Indonesia Beri Bantuan Sepuluh Pelaku Seni)

Pin enam digit wajib digunakan sebagai sarana verifikasi dan autentikasi untuk transaksi kartu kredit dari penerbit domestik. Pin digunakan di merchant di Indonesia.

Menurut Tirta, pengguna kartu kredit tidak lagi diperkenankan menggunakan tandatangan sebagai verifikasi dan autentikasi transaksi. Namun untuk transaksi dengan kartu kredit dari penerbit luar negeri atau transaksi di negara lain yang masih menerapkan verifikasi dan autentikasi dengan tandatangan, hal ini diperbolehkan.

Penggunaan pin ini dianggap jauh lebih aman dari tandatangan. Selain itu, transaksi menggunakan PIN telah terenkripsi dan transaksi dilakukan secara real time.

Selain penggantian peraturan penggunaan pin, BI mengeluarkan ketentuan Pembatasan Kepemilikan Kartu Kredit berdasarkan usia dan pendapatan. Pembatasan kepemilikan kartu kredit dilakukan sebagai langkah manajemen risiko kredit baik di sisi penerbit kartu kredit maupun pengguna kartu kredit. Kedua ketentuan ini harus sudah diterapkan paling lambat 31 Desember 2014.

Dalam keterangan Bank Indonesia, beberapa ketentuan yang diatur antara lain, pemegang Kartu Utama berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah dan pemegang Kartu Tambahan berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah. Selanjutnya terkait pembatasan kepemilikan kartu kredit dari sisi pendapatan, individu dengan pendapatan kurang dari Rp 3 juta tidak diperbolehkan memiliki kartu kredit.

Individu dengan pendapatan antara Rp 3 juta-Rp 10 juta boleh memiliki kartu kredit dari maksimal 2 (dua) penerbit, dengan pembatasan total plafon kredit dari seluruh kartu kredit yang dimilikinya yaitu maksimal 3 (tiga) kali pendapatan tiap bulan. Terakhir, individu dengan pendapatan di atas Rp. 10 juta tidak dibatasi kepemilikan kartu kreditnya namun mempertimbangkan analisis risiko masing-masing penerbit kartu.

AISHA SHAIDRA

Berita lain:
Jokowi: Tak Ada Jatah Menteri Koalisi Merah Putih
Adian Napitupulu Yakin Dana Kampanye Balik Modal
Ricuh Unjuk Rasa, 21 Anggota FPI Tersangka
Kenali Enam Tanda Wanita yang Butuh Seks
Adian: Anggota DPR Terima Rp 90 Juta per Bulan

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

21 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya