Buruh di pabrik pengolahan kayu asal Jepang PT. NYP Wood Work Purbalingga sedang mengolah kayu pinus menjadi Hamamoko Ita, Kamis (17/3). Perusahaan tersebut mengekspor produknya ke Jepang. Mereka berkomitmen untuk tidak menarik investasinya dari Purbalingga. TEMPO/Aris Andrianto
TEMPO.CO, Bekasi - Sebanyak 45 investor asal Jepang yang tergabung dalam forum bisnis bernama Zenkoku Chintai Kanri Business Kyokai mendatangi kawasan industri Lippo Cikarang. Mereka tertarik mengembangkan produk masing-masing. Di antaranya industri lensa kontak. (Baca: 2014, Investasi Diprediksi Masih Sepi)
Founder, Chairman, and President Sanko Soflan Holdings Limited, Seiichi Takahashi, selaku koordinator rombongan mengatakan pemakaian lensa kontak sudah menjadi gaya hidup dan industrinya memiliki potensi pasar yang besar. "Kami datang ke Lippo Cikarang karena yakin saat ini momen yang tepat untuk berinvestasi," kata Seiichi dalam siaran persnya, Senin, 29 September 2014. (Baca: Meski DNI Direvisi, Target Investasi 2014 Tak Naik)
Keyakinan Seiichi ini diperkuat oleh banyaknya pebisnis asal Jepang yang telah berinvestasi di wilayah timur Jakarta. Dia yakin anggota komunitasnya semakin bertambah.
Pada 2013, Japanese Small Medium Enterprise Centre (Japanese SME's Centre) selesai dibangun. Japanese SME's adalah sentra bisnis yang melayani usaha kecil-menengah dari Jepang dan menempati area seluas 5,3 hektare. "Saat ini di area itu sudah beroperasi sekitar 30 perusahaan," kata Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk Meow Chong Loh.
Pengembangan investasi oleh produsen lensa kontak akan dilakukan di lokasi Orange County dengan luas lahan 322 hektare. Di lokasi tersebut telah dimulai pembangunan Maxx Box Orange County seluas 6 hektare, dilanjutkan dengan Orange County Business District seluas 13,5 hektare dengan total investasi Rp 250 triliun.
Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan
25 Desember 2023
Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tahun depan. Mengapa?