Harga Apel Batu Naik Petani Untung

Reporter

Senin, 22 September 2014 14:34 WIB

Petugas kepolisian berjaga di depan puluhan petani apel Malang yang tergabung dalam Asosiasi Hortikultura Nasional saat melakukan aksi unjuk rasa, di depan Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, (24/2). Petani menolak kebijakan impor 37 produk hortikultura yang tidak dikenai preferensi harga. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Batu - Harga apel naik sejak dua pekan terakhir karena pasokan lebih rendah dibandingkan permintaan. Harga apel di tingkat petani semula Rp 8 ribu per kilogram naik menjadi Rp 10 ribu. "Apel dipasok ke pedagang di Pasar Batu," kata Bendahara Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA) Kota Batu, Pramono, Senin, 22 September 2014.

Kenaikan ini mengobati petani setelah harga apel terpuruk sejak buah impor menyerbu pasar beberapa beberapa tahun terakhir. Sedangkan biaya produksi tetap besar yakni sekitar Rp 50-60 juta per hektare. Biaya itu digunakan untuk pemupukan, ongkos pekerja, dan pestisida. "Tanaman apel berbiaya tinggi." Meski begitu belum tentu sebanding dengan penghasilan dari panen apel. Harga apel fluktuatif, sedangkan produksi apel tak bisa dijamin bagus.

Petani apel pun kembali bergairah. Sebab belakangan para petani dan beralih bertanam tebu, sayuran dan bunga potong. Rata-rata apel membutuhkan suhu udara dingin. Di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl) apel menghasilkan buah yang segar dan ranum.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu Arief As Sidiq mengakui jika kebun apel terus menyusut. Semula 1.900 hektare menyusut menjadi 1.600 hektare. Jumlah tanaman apel pada 2010 sebanyak 2.604.829 sekarang tersisa 1,4 juta tanaman. Rata-rata produksi sebanyak 150 ton per bulan.

Menyusutnya lahan pertanian, kata Arief, akibat pemanasan global. Suhu udara di Batu semakin hangat sehingga produktivitas tanaman turut anjlok. Suhu udara di Batu sekitar 26 derajat Celsius sedangkan tanaman abel tumbuh dalam suhu antara 20-21 derajat Celsius. "Pemanasan global terjadi akibat pembukaan lahan hutan pada 1990-an."

Para pedagang apel di sepanjang jalan Desa Beji, Kota Batu, menilai meski harga naik namun permintaan tetap stabil. Pembeli adalah wisatawan yang berwisata ke Batu. Menjajakan aneka jenis buah apel berbagai ukuran tersedia, meliputi jenis apel roombeauty, anna, manalagi, dan wangling. "Keuntungan menipis," kata pedagang apel, Eko Sulistyono.

Buah apel jenis manalagi dan anna dijual seharga Rp 17.500 per kilogram, sedangkan jenis roombeauty ukuran sedang seharga Rp 20 ribu. Dari tengkulak di pasar Batu, ia membeli apel manalagi seharga Rp 13 ribu dari semula Rp 10 ribu. Sedangkan harga apel roombeaty semula Rp 15 ribu naik menjadi Rp 18 ribu. Rata-rata setiap pekan sebanyak 3 kwintal buah apel terjual.

EKO WIDIANTO

Baca juga:
Sawah Kering, Warga Tasikmalaya Bikin Kincir Air
KPK Ambil Alih Kasus Mark Up Dana RSUD Malang
Tak Kuorum, Rapat Badan Anggaran Diskors
Bebas Penuh, Ariel: Gue Urusin Ini Dulu

Berita terkait

Branding Kuliner Khas, Petani Yogyakarta Akan Buat Produk dengan Merek Sama

23 Januari 2023

Branding Kuliner Khas, Petani Yogyakarta Akan Buat Produk dengan Merek Sama

Produk minuman dari petani Kota Yogyakarta itu memanfaatkan hasil panen dari 275 kelompok pengelola Kampung Sayur.

Baca Selengkapnya

Keajaiban Biji Semangka untuk Kulit dan Rambut Pria, Bikin Subur

22 Februari 2018

Keajaiban Biji Semangka untuk Kulit dan Rambut Pria, Bikin Subur

Buah semangka yang lezat tidak hanya enak dimakan daging buahnya saja, biji semangka juga memiliki beberapa manfaat yang baik untuk kesehatan.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Nasional, Sambas Perkenalkan Tiga Jenis Jeruk

13 November 2017

Hari Kesehatan Nasional, Sambas Perkenalkan Tiga Jenis Jeruk

Memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-53 di Jakarta, Pemerintah Kabupaten Sambas perkenalkan tiga jenis jeruk, jeruk Siam, Madu, dan Madu Susu

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Nasional, Jeruk Pontianak bukan dari Pontianak

13 November 2017

Hari Kesehatan Nasional, Jeruk Pontianak bukan dari Pontianak

Jeruk Pontianak ternyata bukan berasal dari Pontianak. Jeruk ini ikut memeriahkan bazar Hari Kesehatan Nasional.

Baca Selengkapnya

Penghasilan Petani Kedelai Cuma Seperempat Upah Penyapu Jalan  

5 Agustus 2017

Penghasilan Petani Kedelai Cuma Seperempat Upah Penyapu Jalan  

Petani di Jawa Barat tidak tertarik menanam kedelai karena penghasilannya minim.

Baca Selengkapnya

Buah Kegemaran Ternyata Mengandung 20 Jenis Pestisida

21 Juli 2017

Buah Kegemaran Ternyata Mengandung 20 Jenis Pestisida

hati-hati, usim panas seperti ini, setidaknya buah kesukaan Anda seperti strawberry mengandung 20 jenis pestisida.

Baca Selengkapnya

Jadi Mitra PT Agro Jabar, Petani Garut Tanam Jeruk Lemon  

12 Mei 2017

Jadi Mitra PT Agro Jabar, Petani Garut Tanam Jeruk Lemon  

PT Agro Jabar melibatkan petani dalam penanaman jeruk lemon di Desa Sindang Sirna, Cigedug, Kabupaten Garut.

Baca Selengkapnya

Angkat Ekonomi Desa, Daerah Ini Potensial Kembangkan Buah

10 April 2017

Angkat Ekonomi Desa, Daerah Ini Potensial Kembangkan Buah

Faktor yang harus mendapatkan perhatian, salah satunya adalah masalah modal atau fasilitas pembiayaan bagi petani.

Baca Selengkapnya

Permintaan Tinggi, Petani Gencar Tanam Buah Naga

4 April 2017

Permintaan Tinggi, Petani Gencar Tanam Buah Naga

Harga buah naga di tingkat petani berkisar Rp 15-20 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Sebab Petani Sawit Morowali Beralih Tanam Buah Naga  

4 April 2017

Sebab Petani Sawit Morowali Beralih Tanam Buah Naga  

Para petani di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, setahun terakhir gencar menanam buah naga.

Baca Selengkapnya