Letusan Gunung Slamet Belum Ganggu Penerbangan  

Reporter

Jumat, 12 September 2014 09:31 WIB

Aktivitas Gunung Slamet dilihat dari ketinggian 2.050 mdpl atau sekitar 6 kilometer dari kawah di Desa Pandansari, Brebes, 4 September 2014. Jika status Gunung Slamet dinaikkan menjadi awas, warga yang tinggal dengan radius 5-6 kilometer dari puncak akan dievakuasi ke GOR PTPN IX Kebun Semugih. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keselamatan dan Standar Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) Wisnu Darjono mengatakan letusan Gunung Slamet di Jawa Tengah sejauh ini tidak mengganggu penerbangan. "Karena arah anginnya menjauhi rute penerbangan di sekitar Yogyakarta dan Solo," kata Wisnu kepada Tempo, Jumat, 12 September 2014. (Baca: Skenario Pengungsian Jika Status Gunung Slamet Awas)

Hingga saat ini, kata Wisnu, pemerintah juga belum mengeluarkan peringatan dan larangan terbang atau notice to airmen (notam). Notam adalah pemberitahuan mengenai informasi terbaru dalam kegiatan operasional penerbangan setelah muncul kejadian tertentu. Menurut Wisnu, semua bandara masih beroperasi normal. "Begitu juga dengan kegiatan maskapai," ucapnya. (Baca: Begini Mencekamnya Suasana Sekitar Gunung Slamet)

Juru bicara Kementerian Perhubungan Julius Adravida Barata mengatakan pihaknya tengah memantau perkembangan kondisi di Gunung Slamet, "Termasuk arah anginnya," kata dia. Dalam kondisi siaga bencana gunung berapi, faktor arah angin sangat menentukan kelayakan kondisi penerbangan karena debu vulkanik yang terbawa berbahaya bagi pesawat.

Dalam kurun 12 jam, sejak Rabu, 10 September 2014, pukul 18.00 WIB, Gunung Slamet melontarkan lava pijar sebanyak 137 kali. Ketinggian lava pijar itu mencapai 100-700 meter dari puncak kawah.

Sebelumnya, ketinggian lava pijar yang dilontarkan Gunung Slamet maksimal hanya sekitar 500 meter. Kendati demikian, Ketua Pos Pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Sudrajat, mengatakan status gunung tertinggi di Jawa Tengah itu masih siaga atau dua level di atas normal. (Baca: 12 Jam, Gunung Slamet Lontarkan Lava 137 Kali)

MARIA YUNIAR | DINDA LEO LISTY (PEMALANG)

Berita Terpopuler
Diminta Copot Jabatan, Ahok Tantang Gerindra
Sengkarut Pilkada di DPR, Ini Asal Mulanya
Pemerintah Mati-matian Loloskan Pilkada Langsung
Aburizal: Sistem Politik Indonesia Terlalu Liberal













Advertising
Advertising

Berita terkait

Top 3 Tekno: ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor, Peningkatan Google Search, Aktivitas Gunung Slamet

12 jam lalu

Top 3 Tekno: ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor, Peningkatan Google Search, Aktivitas Gunung Slamet

Topik tentang ITB menaikkan biaya pendidikan jenjang S2 dan S3 pada 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Polisi Proses Laporan Penistaan Agama Injak Alquran yang Diduga Dilakukan Pejabat Kemenhub

1 hari lalu

Polisi Proses Laporan Penistaan Agama Injak Alquran yang Diduga Dilakukan Pejabat Kemenhub

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke Asep Kosasih dilaporkan atas dugaan penistaan agama karena menginjak Alquran

Baca Selengkapnya

Pantauan Aktivitas Vulkanik, Daerah Bahaya Gunung Slamet Diperlebar Satu Kilometer

1 hari lalu

Pantauan Aktivitas Vulkanik, Daerah Bahaya Gunung Slamet Diperlebar Satu Kilometer

Rekomendasi dikeluarkan sekalipun status aktivitas Gunung Slamet tetap pada Level II alias Waspada, tidak berubah sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Pejabat Kementerian Perhubungan Dilaporkan Istrinya karena Injak Alquran

2 hari lalu

Pejabat Kementerian Perhubungan Dilaporkan Istrinya karena Injak Alquran

Seorang pejabat Kementerian Perhubungan diduga melakukan penistaan agama karena mengInjak Alquran saat bersumpah tidak selingkuh

Baca Selengkapnya

Orang Tua Calon Taruna STIP Ajukan Keberatan Keputusan Kemenhub Tak Buka Penerimaan Tahun Ini

3 hari lalu

Orang Tua Calon Taruna STIP Ajukan Keberatan Keputusan Kemenhub Tak Buka Penerimaan Tahun Ini

Alasan Menhub meniadakan penerimaan taruna STIP tahun ini adalah untuk memutus rantai tradisi tidak baik antara senior dan junior.

Baca Selengkapnya

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

3 hari lalu

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

Kementerian Perhubungan memiliki sejumlah aplikasi guna meningkatkan pelayanan bidang transportasi.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengecek Kelayakan Bus di Aplikasi Spionam

3 hari lalu

Begini Cara Mengecek Kelayakan Bus di Aplikasi Spionam

Berikut cara mengecek kelayakan bus di aplikasi Spionam milik Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina Buka Fasilitas Avtur 24 Jam di Bali Selama World Water Forum

4 hari lalu

Pertamina Buka Fasilitas Avtur 24 Jam di Bali Selama World Water Forum

Pertamina mengoperasikan seluruh sarana dan fasilitas di terminal Avtur Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali selama 24 jam selama WWF.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Rampungkan 25 Proyek Strategis Nasional, Kebut 4 Lagi Tahun Ini

4 hari lalu

Kemenhub Rampungkan 25 Proyek Strategis Nasional, Kebut 4 Lagi Tahun Ini

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan penyelesaian Proyek Strategis Nasional atau PSN Kemenhub sudah mencapai 82 persen

Baca Selengkapnya

SBMI Somasi Kementerian Perhubungan terkait Pekerja Migran di Kapal Niaga dan Perikanan

4 hari lalu

SBMI Somasi Kementerian Perhubungan terkait Pekerja Migran di Kapal Niaga dan Perikanan

Serikat Buruh Migran Indonesia atau SBMI somasi Kementerian Perhubungan terkait perlindungan pekerja migran di kapal niaga dan perikanan.

Baca Selengkapnya