Menteri Pertanian: Kekurangan Pangan di Depan Mata  

Rabu, 10 September 2014 19:50 WIB

Menteri Pertanian Suswono. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian mengkhawatirkan terjadinya konversi lahan produktif pertanian menjadi nonproduktif. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, saat ini konversi lahan produktif pertanian di Indonesia terjadi rata-rata sekitar 100 ribu hektare per tahun. Sedangkan pemerintah hanya mampu menciptakan lahan sawah baru sekitar 40 ribu hektar per tahun.

"Itu kan artinya defisit. Ancaman kekurangan pangan terjadi di depan mata jika ini dibiarkan terus terjadi," kata Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Rabu, 10 September 2014. (Baca:30 Sungai di Indramayu Mengering, Panen Terancam )

Saat ini petani di Indonesia rata-rata hanya mempunyai lahan pertanian seluas 0,3 hektare. Dengan luas lahan yang minim, Suswono menilai tingkat keekonomian petani di Indonesia belum memadai. Untuk mencapai tingkat keekonomian yang memadai, menurut Suswono, setidaknya petani menguasai lebih dari 2 hektare sawah.

"Makanya tak heran jika angka kemiskinan paling banyak terjadi di kelompok petani. Angkatan kerjanya banyak, namun lahan yang diolah terbatas," ujar Suswono. (Baca:El Nino, Impor Beras Dicicil Sejak Tahun Ini )

Karena itu, Suswono sepakat Rancangan Undang-Undang Pertanahan yang saat ini sedang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat mengatur tentang batas luas lahan yang dimiliki sebuah badan hukum. Menurut dia, dengan adanya pembatasan kepemilikan lahan itu, pemerintah bisa memberikan akses lahan kepada petani. "Memberikan akses lahan itu artinya meminjamkan kepada para petani yang mau menggarap jadi lahan pertanian. Tak perlu diberikan sertifikat, karena, jika meninggal, lahan itu tentu akan dibagi-bagi kepada anak-anaknya. Lahan akan kembali menyempit," ujarnya. (Baca:Pemerintah Diminta Bersiap Hadapi El Nino )

Sedangkan pengusaha perkebunan besar, kata Suswono, sebenarnya tetap bisa mengolah lahan. Namun yang diberikan kepada para pengusaha besar itu adalah lahan-lahan yang memang tak dapat diakses oleh petani kecil, seperti lahan yang lokasinya sulit dijangkau. "Pengusaha perkebunan besar punya peralatan mekanisasi. Mereka bisa mengolah lahan yang tidak bisa dikelola oleh petani kecil," ujarnya.



AMIR TEJO




Berita Terpopuler
Jokowi Tolak Mercy, Sudi: Mau Mobil Bekas?
RUU Pilkada, Jokowi Siap Terima Ahok Jadi Sekutu
Gerindra: Ahok Tak Tahu Terima Kasih

Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

8 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

2 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

4 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

5 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

10 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

11 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

11 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

11 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

12 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya