TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mendorong pengusaha untuk mengoptimalkan pembiayaan proyek dari lembaga non-perbankan. Selama ini, kata dia, bank masih menjadi andalan untuk membiayai proyek. "Lembaga non-bank harus dieksplorasi, termasuk untuk infrastruktur," kata dia di kantornya, Kamis, 4 September 2014 malam.
Chairul mengatakan saat ini kepercayaan masyarakat untuk menyimpan uang di luar lembaga perbankan meningkat. Ketersediaan dana di lembaga non-bank bisa menjadi alternatif investor dalam mendapatkan sumber modal.
Menurut Chairul, instrumen yang bisa diandalkan untuk memodali bisnis di antaranya penerbitan bond atau utang, obligasi, penjualan saham di pasar modal, dan sumber lainnya. "Intinya, inisiatif menggunakan dana di luar bank harus terus kita dorong," katanya. (Baca:Pemerintah Daerah Mulai Jajaki Penerbitan Obligasi)
Chairul memprediksi di masa mendatang bank akan semakin variatif dalam menyalurkan modal. Namun, dalam hitungan persentase, kapitalisasi modal yang dimiliki mereka justru semakin kecil. (Baca:Sokong Proyek Bandara, BII Kucurkan Rp 1,5 Triliun)
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluhkan masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam menggulirkan uangnya melalui pasar saham. Saat ini investor pasar modal di Indonesia baru 400 ribu orang, sedangkan angka literasi keuangan dari survei OJK baru 22 persen atas seluruh populasi yang kebanyakan baru mencakup pemahaman mengenai fungsi perbankan.
Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
29 hari lalu
Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.
