BPS: Inflasi Akibat Kenaikan BBM Tak Permanen

Reporter

Senin, 1 September 2014 19:09 WIB

Warga mengantri untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Hayam Muruk, Jakarta Barat, (21/6). Jelang kenaikan harga BBM subsidi warga rela mengantri untuk mengisi penuh tangki bahan bakarnya. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Kepala Badan Pusat Statistik Sasmito Hadi Wibowo mengatakan dampak inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak tak bersifat permanen. Menurut dia, efek kenaikan harga akan menghilang secara perlahan. "Setelah setahun, efek yang ditimbulkan akan hilang," ujarnya di gedung BPS, Jakarta Pusat, Senin, 1 September 2014. (Baca: Jokowi-JK Naikkan Harga BBM, Buruh Siap Unjuk Rasa)

Sasmito menjelaskan sektor yang akan terkena dampak langsung adalah transportasi darat angkutan dalam kota. Namun, setelah satu atau dua bulan berikutnya, angkutan antarkota bakal menyesuaikan diri secara bertahap. (Baca: Kenaikan Harga BBM Bakal Lambungkan Harga Pangan)

Menurut dia, kenaikan yang bersifat instan adalah sektor transportasi. Sedangkan yang dampaknya bertahan lama adalah sektor yang tak berhubungan langsung, seperti konstruksi. "Tarif rumah akan mengikuti secara perlahan dan tak instan," katanya. "Tetapi memiliki efek lebih lama."

Sektor ekspor-impor dinilai tak akan terpengaruh signifikan jika terjadi kenaikan harga BBM. Sebab, pengaruh yang ditimbulkan bersifat tak langsung.

Menurut ahli ekonomi dari Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih, dampak inflasi akan bertahan lama selama infrastruktur belum layak. "Kenaikan BBM sangat berpengaruh pada biaya distribusi logistik. Apabila infrastruktur tak efisien, kenaikan BBM akan berdampak meluas dan lama," ujar Lana. Untuk itu dia mendorong pemerintah baru segera membangun infrastruktur yang layak sehingga dapat menekan biaya distribusi logistik.

DINI PRAMITA







Berita Terpopuler:
Jokowi Dibilang Sinting, 'Gol Bunuh Diri' Prabowo, sampai Kain Ihram
Manfaat Caci Maki Florence 'Ratu SPBU'
Ronaldinho Segera Main di ISL












Advertising
Advertising
















Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

1 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

1 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

2 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

2 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

6 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

6 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

16 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

16 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

16 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya