Produsen Otomotif Ancam Hengkang dari Filipina

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Kamis, 21 Agustus 2014 22:45 WIB

Dua orang model, saat memperkenalkan City Car terbaru All New Vios produksi PT Toyota Astra Motor dalam acara peluncuran, di Jakarta, (7/5). All New Vios ini untuk memenuhi pangsa pasar segmen sedan mini. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Manila - Toyota dan Mitsubishi, produsen otomotif asal Jepang, mengancam memindahkan produksi mobilnya dari Filipina ke Malaysia atau Indonesia. Keduanya menilai pemerintah Filipina lamban merealisasikan rencana membangun kembali industri manufaktur mobil mini.

Menurut Ketua Asosiasi Produsen Suku Cadang Kendaraan Bermotor Filipina (MVPMAP) Ferdinand Raquelsantos, masa pemerintahan Presiden Benigno Aquino yang mendukung rencana itu tak sampai dua tahun lagi. "Saya percaya jika rencana ini tak dapat disetujui pada kuartal ini dan ditandatangani oleh presiden pada akhir tahun bahkan pada kuartal pertama tahun depan, mari lupakan saja karena tak akan terjadi lagi," kata Ferdinand seperti dikutip dari Reuters, Kamis, 21 Agustus 2014.

Pemindahan itu berpotensi membuat Filipina kehilangan 1.000 lapangan pekerjaan dan jutaan dolar Amerika Serikat dari investasi yang sudah ada atau baru rencana. Saat ini gabungan kapasitas produksi antara Toyota dan Mitsubishi di Filipina mencapai 50 ribu unit per tahun.

Semula, pemerintah Filipina berencana memberikan insentif pajak untuk membantu pembangunan kembali industri otomotif mini hingga menjadi pusat manufaktur utama. Namun selama dua tahun pemerintah dan pelaku industri masih berdebat perihal bagaimana cara terbaik untuk menumbuhkan sektor tersebut. Walhasil, produsen mobil mengancam hengkang dan pindah ke negara yang lebih murah, seperti Malaysia dan Indonesia.

Rencana itu juga tertunda karena Manila ingin pelaku industri harus memproduksi 40 ribu unit mobil model tunggal setiap tahun sebelum menerapkan insentif pajak. Sumber Reuters mengatakan hanya Toyota yang sanggup memenuhi persyaratan itu.

Juru bicara Toyota Filipina, Rommel Gutierez, mengatakan Toyota telah berbicara dengan pemerintah Filipina agar segera menyusun roadmap pengembangan mobil nasional. "Sehingga ada arah kebijakan yang jelas dan dasar untuk investasi Toyota di Filipina," ujarnya kepada Reuters. "Perusahaan induk Toyota di Jepang memiliki banyak pilihan, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Sejauh ini kami telah memantau lokasinya."

Menurut Gutierrez, ketidakjelasan arah kebijakan pemerintah Filipina membuat Toyota masih berpikir apakah akan melanjutkan produksi Toyota Vios dan Innova di negara tersebut.

Adapun Mitsubishi yang baru saja membeli bekas pabrik Ford di Filipina menyatakan belum memutuskan untuk memulai produksi model baru. Padahal sebelumnya Mitsubishi berencana meningkatkan tiga kali kapasitas produksinya setelah membeli bekas pabrik Ford itu. "Tanpa mandat eksekutif, saya tak begitu yakin kami akan meluncurkan mobil baru atau tidak," kata President and Chief Executive Mitsubishi Filipina Hikosaburo Shibata.

REUTERS | KHAIRUL ANAM

Baca juga:
Kiai Pro-Prabowo: Jika Tidak PSU, MK Cacat
Putusan MK, 100 Ribu Massa Pro-Prabowo Geruduk MK
Pencoblosan Ulang Tak Ubah Kemenangan Jokowi-JK
Perlakuan ISIS ke Perempuan dan Anak-anak Yazidi
Kubu Prabowo Masih Yakin Bisa Menang

Berita terkait

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

56 hari lalu

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong UMKM diberi andil lebih besar dalam industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

1 Maret 2024

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

Sebanyak 54 persen kendaraan yang diekspor merupakan mobil tujuh kursi. Karena itu Indonesia berpotensi menjadi hub industri otomotif ASEAN.

Baca Selengkapnya

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

23 Februari 2024

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

Ganjar mengatakan bahwa pembeli mobil saat ini cukup banyak, namun masyarakat yang mengantre beras juga disebut banyak.

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Chery Siap Luncurkan Mobil Listrik di Indonesia

17 Oktober 2023

Chery Siap Luncurkan Mobil Listrik di Indonesia

Chery menilai Indonesia sebagai pasar potensial di masa mendatang, termasuk untuk mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mengenal 5 Pameran Otomotif Terbesar di Dunia

14 Agustus 2023

Mengenal 5 Pameran Otomotif Terbesar di Dunia

lima pameran otomotif terbesar di dunia yang jadi etalase produsen kendaraan

Baca Selengkapnya

Kisah Sukses Soichiro Honda, Lulusan SD Mendirikan Honda Motor

6 Agustus 2023

Kisah Sukses Soichiro Honda, Lulusan SD Mendirikan Honda Motor

Soichiro Honda pendiri Honda Motor ini hanya lulusan SD ketika ia mulai mendalami otomotif. Kariernya dimulai menjadi penjaga anak majikan.

Baca Selengkapnya

AEML Siap Berperan Dorong Percepatan Kendaraan Listrik

25 Juli 2023

AEML Siap Berperan Dorong Percepatan Kendaraan Listrik

Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) dilaporkan siap untuk memajukan industri kendaraan listrik di Indonesia. Simak selengkapnya di sini:

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tingkatkan Kualitas SDM Industri Mold and Dies

18 Juli 2023

Kemenperin Tingkatkan Kualitas SDM Industri Mold and Dies

Kemenperin telah meresmikan High Tech Mold and Dies Centre di sekitar KawasanPanasonic Gobel di tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Studi Perkirakan Krisis Chip di Industri Otomotif Segera Berakhir

15 Juli 2023

Studi Perkirakan Krisis Chip di Industri Otomotif Segera Berakhir

Sebuah studi dari S&P Global Mobility mengungkapkan bahwa krisis chip semikonduktor yang melanda industri otomotif dunia akan segera berakhir.

Baca Selengkapnya