Jokowi Tersandera Dua Pos Anggaran Ini di RAPBN  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 20 Agustus 2014 09:01 WIB

Sejumlah siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Manaar, Kediri, Jawa Timur, bermain di sekolahnya yang roboh, (9/12). Pemkab Kediri, dalam Rancangan Anggaran Belanja Daerah 2009 memangkas anggaran perbaikan Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dari

TEMPO.CO, Jakarta - Penghematan anggaran sebagai salah satu upaya untuk melonggarkan ruang fiskal pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 diperkirakan tak bakal berjalan mulus. Sebab, sejumlah anggaran sudah dikunci berdasarkan undang-undang yang berlaku. (Baca: Jokowi: Subsidi RAPBN 2015 Terlalu Besar)

"Penghematan anggaran bakal susah, sifatnya sudah fix," kata ekonom dari BCA, David Sumual, kepada Tempo, Selasa, 19 Agustus 2014. David menuturkan sejumlah anggaran yang sudah terkunci itu seperti anggaran pendidikan dan anggaran pertahanan. (Baca: Tim Transisi: Gerak Jokowi Terkunci RAPBN 2015)

Dalam Pemerintah Nomor 20 Tahun 2013 disebutkan anggaran untuk sektor pendidikan dialokasikan minimal 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Sementara itu, anggaran pertahanan idealnya diberikan minimal 1,5 persen dari APBN. "Ini yang menyulitkan pelonggaran APBN, karena sudah dikunci," ujarnya. (Baca: Tim Transisi Kaji Penghematan APBN 2015)

Belum lagi, anggaran yang disalurkan ke desa rata-rata Rp 1,4 miliar per desa sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Desa. Akibatnya, pemerintah harus menyalurkan uang hampir Rp 100 triliun untuk belanja desa. "Solusi utama, ya, menaikkan harga BBM, sehingga ruang fiskal yang longgar bisa tercapai dan dana bisa disalurkan untuk kegiatan produktif seperti pembangunan infrastruktur," ujarnya. (Baca: RAPBN 2015 Tak Sesuai Visi-Misi Jokowi-JK)

Berikut ini daftar pos anggaran di RAPBN 2015
Pendidikan: Rp 404 triliun
Subsidi BBM, BBN, LPG: Rp 291,1 triliun
Infrastruktur: Rp 169 triliun
Pertahanan: Rp 94,9 triliun
Subsidi listrik: Rp 72,4 triliun
Subsidi nonenergi: Rp 69,74 triliun
Kesehatan: Rp 47,4 triliun
Utang: Rp 134,4 triliun
Lain-lain (belanja kementerian/lembaga, dana transfer): Rp 736,8 triliun
Total belanja: Rp 2.019 triliun
*Sumber: Nota Keuangan

AYU PRIMA SANDI

Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Begini Pembagian Jatah Kekuasaan ala Prabowo-Hatta
Jokowi Setuju 6 Jenis Manusia Versi Mochtar Lubis Dihilangkan
Chairul Tanjung Bakal Rangkap 6 Jabatan Menteri
Jokowi: PAN dan Demokrat Mulai Merapat

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

2 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

2 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

2 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

3 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

3 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

3 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

4 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

4 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

5 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya