Rupiah Bisa Menguat Lagi  

Reporter

Rabu, 20 Agustus 2014 06:28 WIB

REUTERS/Yuriko Nakao

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi ketidakpastian atas arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) membuat dolar melemah terhadap mayoritas kurs regional. Investor yang menunggu pidato Gubernur The Fed Janet Yellen soal kondisi tenaga kerja pesimistis mengenai adanya hal baru yang akan dikemukakan Yellen. Rupiah pun naik tipis 7,5 poin (0,06 persen) menuju level 11.679 pada Selasa, 19 Agustus 2014.

Yellen memang dijadwalkan menyampaikan pandangannya soal melemahnya pertumbuhan tenaga kerja AS. Dia meyakini peningkatan tenaga kerja baru (non-farm payrolls) justru didominasi oleh sektor pekerjaan paruh waktu yang diperkirakan akan tetap mempertahankan kebijakan pada suku bunga rendah. (Baca juga: Harga Minyak Turun, Rupiah Terangkat 7,5 Poin).

Ekonom dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, menyatakan pergerakan dolar memang kembali merespons spekulasi tersebut. Harapan kenaikan suku bunga yang kecil menyebabkan aset-aset bernilai dolar kembali kehilangan daya tarik untuk sementara waktu. “Beralihnya minat investor global tercermin pada penurunan indeks US Treasury sebesar 0,27 poin,” ujarnya.

Di sisi lain, laju dolar juga masih terimbas akibat meredanya eskalasi konflik militer Ukraina-Rusia. Kesepakatan untuk melakukan perdamaian di antara kedua negara menyebabkan permintaan dolar sebagai aset yang berlindung nilai aman (safe haven) menurun drastis. (Baca juga: Uang Baru NKRI Sepi Peminat)

Meski demikian, apresiasi rupiah belum pasti akan berlanjut. Kepastian hasil sengketa pemilihan umum presiden, yang baru diumumkan pada 21 Agustus mendatang, mendorong investor asing kembali mengurangi kepemilikan aset-aset bernilai rupiah. “Belum ada kepastian. Rupiah masih cenderung bergerak fluktuatif,“ tutur Rangga.

Hari ini, Rabu, 20 Agustus 2014, rupiah pun diprediksi masih bergerak lebar dalam kisaran 11.500-11.700 per dolar. Harapan akan terjadinya euforia kemenangan Jokowi sebagai presiden terpilih turut menjaga rupiah berada dalam kecenderungan menguat. (Baca juga: Analis Sarankan Koleksi Saham Ini ).

MEGEL JEKSON

Berita Terpopuler
Begini Pembagian Jatah Kekuasaan ala Prabowo-Hatta
Jokowi Setuju 6 Jenis Manusia Versi Mochtar Lubis Dihilangkan
Fahri Hamzah Cuit Klarifikasi Duit Nazaruddin
Chairul Tanjung Bakal Rangkap 6 Jabatan Menteri




Berita terkait

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

10 jam lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

1 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

4 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

6 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

8 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

9 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

9 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

9 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya