Tahun Ini, Samsung Bangun Pabrik di Indonesia  

Sabtu, 16 Agustus 2014 04:11 WIB

Menteri Perindustrian, MS. Hidayat. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mengatakan perusahaan telepon seluler asal Korea Selatan, Samsung, akan membangun pabrik di Indonesia pada tahun ini. "Sudah pasti masuk. Mungkin malah mendahului Foxconn," katanya setelah menghadiri pembacaan pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat, 15 Agustus 2014.

Hidayat mengaku belum bisa menjelaskan secara rinci tentang rencana tersebut. Walau belum bisa memastikan nilai investasi Samsung, ia yakin nilai tersebut cukup besar dan akan menyedot tenaga kerja. Untuk itu, Kementerian Perindustrian sangat merekomendasikan hadirnya Samsung di Indonesia. (Baca: Samsung Stop Bisnis dengan Pemasok Cina)

Hidayat mengatakan, saat ini sedang dilakukan studi mengenai investasi Samsung oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk mendapatkan informasi pasti. "Lokasinya masih Jawa, mudah masuknya, bertahap."

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga telah memberi isyarat bahwa perusahaan raksasa elektronik asal Korea Selatan, Samsung, akan membangun pabrik di Indonesia. Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Cho Tai-Young, bahkan sengaja menemui Jokowi untuk membicarakan hal itu. "Desember akan ada perluasan pabrik Samsung di Indonesia," kata Jokowi di Balai Kota, Rabu, 13 Agustus 2014, sesuai pertemuannya dengan Cho. (Baca: Ini Penyebab Samsung Batal Berinvestasi di RI)

Menurut Jokowi, pembangunan ini dilakukan untuk menunjang ekspansi bisnis Samsung di bidang telepon seluler. Hanya, Jokowi tidak mau menyebutkan lokasi pembangunan pabrik tersebut. Jokowi menuturkan perluasan ekspansi bisnis Samsung ke Indonesia akan menumbuhkan iklim investasi yang bagus.

Padahal, pada April lalu, Samsung sempat mengurungkan niat membangun pabrik di Indonesia. Alasannya, muncul wacana pajak penjualan barang mewah diberlakukan untuk ponsel pintar. (Baca: Tolak Bayar Paten, Microsoft Gugat Samsung)

Namun, pada Mei lalu, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung secara terbuka mengundang Samsung untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Undangan ini ia sampaikan dalam pertemuan dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia yang juga dihadiri oleh Vice President PT Samsung Electronic Indonesia Lee Kang-hyun. Mendapat undangan langsung dari Chairul, Lee tak serta-merta mengiyakan. Salah satu insentif yang diminta Samsung adalah tax holiday (pembebasan pajak).

FAIZ NASHRILLAH





Berita Terpopuler:
Ketua Gerindra Laporkan Metro TV, Detik, dan Tempo
Dahlan Iskan: Ignasius Jonan Cocok Jadi Dirut PLN
Jokowi: Wajar Ada Beda Pendapat Soal Hendropriyono
Rumah Novela Dirusak karena Apa?
Tim Prabowo Nilai Ajakan Bupati Dogiyai Keliru
Ini Daftar Nama Ahli yang Didatangkan Kubu Prabowo






Berita terkait

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

15 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

44 hari lalu

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

4 Februari 2024

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan akan tertibkan investasi asing dan dalam negeri untuk selesaikan masalah ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

27 Desember 2023

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

Modal asing yang masuk dari Januari hingga September 2023 mencapai Rp 1.053,1 triliun atau 75,2 persen. Klasemen sementara, Singapura kalahkan Cina.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

25 Desember 2023

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tahun depan. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

22 Desember 2023

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

Gagasan cawapres nomor urut 1 soal investasi, soroti implementasi investasi asing agar tidak merugikan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

7 Desember 2023

Bahlil Ungkap Investor Asing Masuk ke IKN Usai Upacara HUT RI 2024

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan investor asing akan masuk ke IKN pada pembangunan tahap 2 atau setelah upacara HUT RI 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

23 November 2023

Ketua KPK Tersangka Dugaan Pemerasan, Pengamat: Investor Bisa Ragu Tanam Modal di IKN

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

22 November 2023

Kemenkeu Bicara soal Ketahanan Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global

Per 22 November 2023, nilai tukar rupiah meningkat sebesar 0,11 persen menjadi Rp 14.425 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

22 November 2023

Chatib Basri Sebut Perlu Investasi Asing Rp 1.800 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan Indonesia perlu investasi asing sekitar Rp 1.800 triliun untuk mencapai target pertumbuhan 6 persen.

Baca Selengkapnya