Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memastikan bahwa peran BUMN dalam proyek Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3EI)--khususnya dalam sektor infrastruktur--akan lebih besar. Alasannya adalah keterbatasan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Dahlan memprediksi BUMN akan semakin banyak diandalkan karena kemampuan pendanaan yang semakin baik. Selain itu, BUMN juga memiliki perusahaan-perusahaan besar di bidang infrastruktur. "Tinggal fleksibilitas bagaimana cara menunjuk dan menugaskannya," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2014. (Baca: Jalan Tol Bengkulu-Sumatra Selatan Segera Dibangun)
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengklaim realisasiMP3EI sebagai pencapaian yang cukup membanggakan pada masa pemerintahannya. Sejak dicanangkan tahun 2011, MP3EI telah merealisasikan lebih dari 382 proyek yang terdiri dari 208 proyek infrastruktur dan 174 sektor riil dengan nilai Rp 854 triliun. (Baca: Hatta Ingatkan Penggantinya Lanjutkan MP3EI)
Menurut SBY, untuk membuat Indonesia lebih maju pada abad 21, pembangunan seharusnya memang tak hanya berpusat di Jakarta. Alasannya semua daerah dan provinsi sebenarnya memiliki potensi dan dapat dibangun bersama secara produktif. Beberapa bukti lain yang menurutnya patut dibanggakan, misalnya pertumbuhan ekonomi Makassar yang lebih tinggi dari Cina, serta angka kemiskinan Banyuwangi yang mampu dipangkas dari 20 menjadi 9 persen dalam waktu tiga tahun. (Baca: Janji Dua Kandidat Presiden Soal Infrastruktur)
Walaupun begitu, SBY mengakui bahwa masih banyak tantangan dalam bidang infrastruktur di masa mendatang. Misalnya berhentinya proyek infrastruktur karena alasan politik, birokrasi, atau logistik. "Dengan MP3EI kita berharap akan lebih banyak lagi muncul pusat-pusat pertumbuhan ekonomi."