Pemerintah Geber Transaksi Non-Tunai

Jumat, 15 Agustus 2014 05:33 WIB

Agus D.W. Martowardojo. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan bahwa pemerintah mendorong transaksi non-tunai karena sistem itu membuat transaksi lebih akuntabel, transparan, aman, dan nyaman. Sebaliknya, transaksi tunai akan mengundang korupsi dan penipuan.

"Transaksi non-tunai juga dapat meningkatkan jumlah tabungan untuk membiayai perekonomian Indonesia," kata Agus di Mangga Dua Mall, Kamis, 14 Agustus 2014.

Saat ini, kata Agus, uang tunai yang beredar di seluruh Indonesia mencapai Rp 440 triliun dan bakal meningkat sampai Rp 550 triliun mendekati akhir tahun. Di Indonesia, transaksi non-tunai baru sekitar 31 persen dari total Rp 7.500 triliun. "Padahal, di negara ASEAN lain sudah di atas 50 persen," kata dia. (Baca: Cegah Korupsi, Transaksi Perbankan Harus Dibatasi)

Pada kesempatan itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan tingginya transaksi non-tunai adalah salah satu syarat Indonesia menjadi negara maju. Untuk itu, akses pada lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank, harus ditingkatkan. "Saat ini yang bisa mengakses lembaga keuangan baru 20 persen," kata dia.

Untuk menggalakkan gerakan transaksi non-tunai, Agus hari ini menandatangani nota kesepahaman Gerakan Nasional Non-Tunai bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung, Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (Baca: Apa Beda e-Ticket Transjakarta dengan KRL)

TRI ARTINING PUTRI





Berita Terpopuler

Mau Ganti Dirut PLN, Dahlan Iskan Ditentang Wapres

Berumur 30 Tahun, Penumpang Pesawat Dapat Hadiah

Menkeu: Subsidi BBM Turun, Defisit APBN 2015 Terpangkas

Dahlan Iskan Bantah Akan Copot Nur Pamudji

Philip Morris Akan Gugat Inggris











Advertising
Advertising

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya