TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Media Nusantara Citra Sky Vision Tbk Rudy Tanoesoedibjo memastikan perusahaannya tidak akan melakukan aksi korporasi untuk membayar utang perusahaan. Menurut dia, perusahaannya akan mengembalikan utang melalui internal kas.
Menurut dia, pembayaran utang melalui internal kas diperoleh dari efisiensi biaya operasional. "Dari sana (efisiensi biaya operasional), kami bisa menghemat sampai Rp 5 miliar per bulan," ujarnya di The Kasablanka, Jalan Casablanca Raya Kav 88, Jakarta Selatan, Senin, 11 Agustus 2014.
MNC Sky Vision mencatat kerugian sebesar Rp 14 miliar pada enam bulan pertama 2014. Sedangkan pada enam bulan pertama tahun lalu, MNC Sky Vision meraih laba bersih sebesar Rp 31 miliar. Menurunnya laba bersih itu salah satunya diakibatkan oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.
Menurunnya biaya operasional, kata Rudy, disebabkan oleh adanya penghematan untuk membeli peralatan seperti decorder. "Ada penurunan biaya sekitar US$ 18 per unit," tutur adik Harry Tanoesoedibjo itu.
Menurut Rudy, untuk membayar utang itu, MNC Sky Vision akan mengoptimalkan pertumbuhan pelanggan dan meminimalkan pelanggan yang berhenti berlangganan. "Kami masih memiliki pekerjaan rumah untuk mencapai 400 ribu pelanggan," tutur Rudy.
Selain itu, Rudy telah meningkatkan tarif berlangganan sejak April dan dirinya mengklaim ada dampak positif yang dirasakan sejak Juli.
GANGSAR PARIKESIT
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Prabowo Disebut Terasing dari Pemilihnya
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Khotbah Jumat Pro-ISIS, Turunkan Khatib dari Mimbar
Berita terkait
Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI
15 Februari 2024
Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri RI Turun jadi USD 393,7 Miliar, BI: Pemerintah Bayar Pokok dan Bunga Tepat Waktu
15 November 2023
Bank Indonesia mengungkap utang luar negeri Indonesia pada triwulan ketiga 2023 turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBI: Utang Luar Negeri RI Agustus Turun Menjadi USD 395,1 Miliar
16 Oktober 2023
Bank Indonesia mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2023 turun dibandingkan dengan Juli 2023. Posisi ULN Indonesia pada akhir Agustus 2023 tercatat sebesar 395,1 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan akhir Juli 2023 yang mencapai 397,1 miliar dolar AS.
Baca SelengkapnyaMengenal Current Ratio dan Cara Perhitungannya
13 September 2023
Current ratio adalah sebuah alat pengukur kemampuan suatu usaha dalam membayar kewajiban jangka pendek. Simak penjelasannya.
Baca SelengkapnyaSebut Kondisi BUMN Sehat, Erick Thohir Jelaskan Rumus Rasio Utang
17 Agustus 2023
Erick Thohir menegaskan bahwa BUMN saat ini dalam kondisi sehat, tercermin dari terus menurunnya rasio utang.
Baca SelengkapnyaIndonesia Lama Menjadi Pasien IMF
21 Oktober 2022
Menurut IMF tindakan yang harus segera didahulukan untuk mengatasi krisis moneter 1998 adalah memecahkan masalah utang swasta luar negeri.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia pada Agustus Turun Jadi USD 397,4 Miliar
17 Oktober 2022
Utang luar negeri Indonesia pada akhir bulan sebesar US$ 397,4 miliar, lebih rendah ketimbang posisi Juli lalu yang sebesar US$ 400,2 miliar.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri RI Turun Jadi USD 403 Miliar
15 Agustus 2022
Utang Luar Negeri RI pada triwulan II turun dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan sebelumnya sebesar US$ 412,6 miliar.
Baca SelengkapnyaJuni 2022, Utang Pemerintah Rp 7.123 T, Kemenkeu: Rasio dalam Batas Aman
4 Agustus 2022
Utang pemerintah tercatat Rp7.123,6 triliun pada Juni 2022.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Swasta Februari USD 206,3 M, Terbesar dari Jasa Keuangan
15 April 2022
Bank Indonesia mencatat utang luar neger Indonesia turun dari US$ 413,6 miliar menjadi Rp 416,3 miliar.
Baca Selengkapnya