TEMPO Interaktif, Jakarta:Anggota Komisi VIII DPR RI, Zulkifli Halim, menilai Komite Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bersikap lamban saat ada pembahasan RUU Migas. Karena itu Zulkifli, Selasa 926/3) siang, mengatakan KPPU tidak bisa meminta Badan Pelaksana dan Pengatur – yang mengurangi wewenang KPPU – dibubarkan. Zulkifli mengatakan KPPU tidak bisa mengubah UU tersebut, “Karena undang-undang Migas sudah disahkan akhir November lalu.” Seharusnya, katanya, ketika RUU Migas digodok, mereka aktif memberi masukan kepada Komisi VIII. “Jadi mereka tidak bisa protes atau jangan dibelakangnya kecewa seperti sekarang.” Ia mengatakan badan tersebut memiliki tugas untuk mengatur eksplorasi minyak dan perusahaan yang terlibat didalamnya. “Sehingga Pertamina tidak lagi melakukan monopoli dan pemerintah tidak lagi berperan sebagai pemain,” tegas dia. Ia menambahkan undang-undang Migas salah satunya bertujuan memberikan kesempatan kepada usaha kecil dan menengah (UKM) berperan dalam distribusi bahan bakar minyak (BBM). Sebelumnya, seorang anggota KPPU, Syamsul Maarif, mengeluhkan ada tumpang tindih tugas antara KPPU dan badan tersebut. Syamsul meminta agar badan tersebut dipertimbangkan kembali keberadaannya. (Kurniawan-Tempo News Room)
Berita terkait
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas
5 menit lalu
Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.
Baca SelengkapnyaBeredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah
12 menit lalu
Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBiaya Kuliah di PTN Makin Mahal karena Status PTNBH
13 menit lalu
Biaya kuliah di perguruan tinggi negeri atau PTN terus mengalami kenaikan. Akibat rencana alih status ke PTNBH atau kampus berbadan hukum.
Baca SelengkapnyaKronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar
21 menit lalu
Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi
Baca SelengkapnyaDelegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara
27 menit lalu
Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara
Baca SelengkapnyaFakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam
38 menit lalu
Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.
Baca SelengkapnyaApa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?
53 menit lalu
Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?
Baca SelengkapnyaCuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton
58 menit lalu
Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.
Baca SelengkapnyaHasil Piala Thomas 2024: Anthony Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia vs China Taipei 1-0
1 jam lalu
Atlet tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, mengalahkan wakil China Taipei, Chou Tien Chen, pada babak semifinal Piala Thomas 2024.
Baca SelengkapnyaBanjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga
1 jam lalu
Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.
Baca Selengkapnya
