BTN Diminta Tetap Fokus Biayai Perumahan

Reporter

Editor

Rabu, 6 April 2005 15:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan Bank Indonesia Siti Ch. Fadjrijah mengungkapkan, tidak masalah jika PT Bank Tabungan Negara (persero) akan diakusisi oleh suatu bank, asalkan bank itu tetap fokus pada usaha pembiayaan perumahan.Fadjrijah dimintai pendapatnya soal rencana PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. yang berniat meminang BTN, sementara BTN tidak ingin dimerger dan lebih suka untuk melakukan penawaran umum saham perdana (IPO). "Bagi saya, masalahnya bukan dimerger atau tidak. Tapi bagaimana kelanjutan bisnisnya. Yang penting, bisnisnya mau ke mana," katanya kepada Tempo. Dia mencontohkan, PT Bank Mandiri Tbk. dan Bank Syariah Mandiri memiliki dua kegiatan bisnis yang tetap fokus. Atau Misuho Group di Jepang yang memiliki departemen-departemen seperti perusahaan, retail, dan bank investasi. Institusinya tetap tiga, tapi tetap konsentrasi pada tiap bisnisnya. Soal merger atau akusisi itu sendiri, kata dia, juga belum jelas. "Lha wong menterinya (Menteri Negara BUMN) di koran-koran belum ada rencana memergerkan BTN ke mana-mana. BI melihat merger atau tidaknya bank tergantung si pemilik bank (pemerintah)," ujarnya.Menurut dia, sejak sebelum 1986 BI sebenarnya telah menggodok konsep bank hipotik. Saat itu BI ingin mengkonversi BTN menjadi bank hipotik, khusus di perumahan, tidak bank umum seperti sekarang ini. Di luar negeri bank hipotik dikenal sebagai mortgage bank. Untuk membiayai investasi jangka panjang bank hipotik itu akan diberlakukan sekuritisasi dengan mengeluarkan surat utang. Kemudian, pada 1992 keluar peraturan yang isinya semua bank ditetapkan berstatus umum, tapi boleh mempunyai fokus tertentu. "Boleh ini artinya, BTN yang berstatus bank umum tapi jika ingin konsentrasi dalam perumahan tidak dilarang," jelasnya. BTN pun, kata Fadjrijah, harus menanggung konsekuensi dengan membuat neraca pembiayaan untuk dibuat match (seimbang), antara investasi dan pembiayaan harus seimbang karena pembiayaan perbankan tidak boleh dari giro atau deposito. Risikonya tinggi, karena akan terjadi maturity mismatch. Menurut dia, selama risiko perbankan bisa tertutup, tidak akan ada maturity mismatch dan pendanaan investasinya jelas, sehingga jika BTN mau tetap fokus di perumahan, tidak masalah. Yang penting pendanaan dan investasinya harus seimbang. "Jangan dana deposito yang tiga bulanan digunakan untuk (investasi) 10-15 tahun. Itu berat," tegasnya.BTN saat ini sudah sangat prospektif, sudah ekspansi banyak ke perumahan yang dikemas menjadi sekuritisasi atau surat berharga jangka panjang, berdasar pada agunan-agunan yang bisa digunakan.Ke depan, BTN harus tetap menciptakan dana-dana jangka panjang untuk membiayai investasi jangka panjang. "Sekarang tergantung kebijakan pemerintah mau apa. Apakah mau dimerger atau tidak," katanya.Selain itu, menurut Fadjrijah, yang perlu diperhatikan adalah sinergi. Harus benar-benar dipikirkan manfaat apa yang didapat setelah merger. Dalam merger perbankan harus diperhatikan usaha menggabungkan budaya bank-bank yang akan merger, karena menggabungkan budaya itu tidak mudah. Tidak cukup hanya lima tahun. Bank-bank yang tergabung dengan Bank Mandiri misalnya, baru bisa menyatu setelah beberapa tahun kemudian. "Kalau yang dimerger itu dominan, yang masuk harus menyesuaikan. Kalau yang dimerger itu lemah, dia yang harus menyesuaikan," katanya. Rr Ariyani - Tempo

Berita terkait

Terkini: Daftar 77 Negara Bebas Visa, Merger BTN Syariah - Bank Muamalat Selesai Maret 2024

20 Desember 2023

Terkini: Daftar 77 Negara Bebas Visa, Merger BTN Syariah - Bank Muamalat Selesai Maret 2024

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Rabu siang 20 Desember 2023 dimulai dari daftar 77 negara bebas visa untuk paspor Indonesia.

Baca Selengkapnya

Merger BTN Syariah - Bank Muamalat, Erick Thohir: Kalau Lancar Maret 2024 Rampung

19 Desember 2023

Merger BTN Syariah - Bank Muamalat, Erick Thohir: Kalau Lancar Maret 2024 Rampung

Erick Thohir buka suara perihal merger antara BTN Syariah dan Bank Muamalat.

Baca Selengkapnya

Mengenal Akuisisi, Jenis, beserta Manfaatnya

21 November 2023

Mengenal Akuisisi, Jenis, beserta Manfaatnya

Akuisisi merujuk pada proses pembelian mayoritas atau seluruh saham perusahaan untuk mengambil alih kontrol. Pahami tujuan, jenis, dan contohnya.

Baca Selengkapnya

Merger Maskapai Penerbangan, Selayang Pandang Manfaat dan Resiko Merger

2 September 2023

Merger Maskapai Penerbangan, Selayang Pandang Manfaat dan Resiko Merger

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan merger dilakukan sebagai upaya menekan biaya logistik.

Baca Selengkapnya

Kelanjutan Merger Bank Nobu dan Bank MNC, OJK: Proses Penetapan Konsultan Penilai

9 Juni 2023

Kelanjutan Merger Bank Nobu dan Bank MNC, OJK: Proses Penetapan Konsultan Penilai

Kepala Eksekutif Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengataka hingga saat ini pemegang saham dan manajemen kedua bank telah melakukan sejumlah tahapan merger.

Baca Selengkapnya

Ragam Pernyataan Erick Thohir soal Rencana Merger BUMN Karya, Harap Masyarakat Tak Persepsi Buruk

26 Mei 2023

Ragam Pernyataan Erick Thohir soal Rencana Merger BUMN Karya, Harap Masyarakat Tak Persepsi Buruk

Soal rencana merger BUMN Karya, Menteri BUMN Erick Thohir sampaikan banyak hal.

Baca Selengkapnya

Meski BRIsyariah Dimerger, Aset BRI Tumbuh Positif

28 Mei 2021

Meski BRIsyariah Dimerger, Aset BRI Tumbuh Positif

Sampai Maret 2021 BRI mampu mencatatkan laba Rp 6,86 triliun. Aset pun masih tumbuh positif 3,38 persen yoy dengan total Aset BRI mencapai Rp 1.411,05 triliun.

Baca Selengkapnya

Merger Bank BJB dan Bank Banten, Simpanan Nasabah Dijamin Aman

24 April 2020

Merger Bank BJB dan Bank Banten, Simpanan Nasabah Dijamin Aman

Selama proses merger bank, OJK meminta Bank Banten dan Bank BJB tetap beroperasi secara normal.

Baca Selengkapnya

OJK Proses Rencana Merger Bank BJB dan Bank Banten

23 April 2020

OJK Proses Rencana Merger Bank BJB dan Bank Banten

OJK segera memproses rencana penggabungan usaha atau merger Bank Banten dan Bank BJB.

Baca Selengkapnya

Laba BTN Anjlok 90 Persen, Erick Thohir Diminta Lakukan Merger

17 Februari 2020

Laba BTN Anjlok 90 Persen, Erick Thohir Diminta Lakukan Merger

Ekonom LIPI menyarankan Menteri BUMN Erick Thohir memerger BTN dengan bank pelat merah lainnya.

Baca Selengkapnya