TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Perum Bulog, Taufan Akib, menjamin keamanan daging beku yang rencananya digelontorkan pada operasi pasar menjelang Ramadan dan Lebaran 2014. "Insya Allah, kami jamin keamanannya, kesehatannya, kehalalannya, dan harga yang juga terjangkau," kata Taufan ketika dihubungi Tempo pada Selasa, 17 Juni 2014.
Taufan melanjutkan, daging eks impor Bulog tersebut masih bagus dan layak untuk dikonsumsi karena disimpan di ruang pendingin dengan suhu minus 20 derajat Celsius. "Tanggal kedaluwarsanya masih lama, yaitu bulan Juli 2015," kata Taufan.
Sebelumnya Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan bahwa lembaga itu akan menggelontorkan 280 ton daging sapi beku yang merupakan sisa 3.000 ton daging sapi asal Australia yang dimpor tahun 2013. Daging akan dilepaskan untuk memenuhi kebutuhan operasi pasar menjelang Ramadan-Lebaran 2014 di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Pernyataan Sutarto tersebut menimbulkan kekhawatiran, apakah daging beku sejak 2013 itu masih aman untuk dikonsumsi, serta apakah Bulog menjamin jika terjadi sesuatu dengan masyarakat setelah mengkonsumsi daging tersebut. (Baca: Impor Lancar, Pasokan Daging Aman hingga Lebaran)
Taufan juga menyampaikan bahwa 280 ton daging sapi beku tersebut telah memiliki sertifikat halal yang diterbitkan oleh MUI dan Health Certificate dari Department of Agriculture Fisheries and Forestry, pemerintah Australia. "Jadi masyarakat juga tidak perlu khawatir mengenai kehalalan daging tersebut", kata Taufan.
Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh
10 jam lalu
Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh
Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024