TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Logistik Carmelita Hartoto meminta pemerintahan yang akan datang segera merelokasi industri ke Indonesia bagian Timur. Kebijakan itu dianggap perlu untuk menekan biaya logistik yang selama ini jadi sebab mahalnya harga-harga barang di wilayah Timur.
"Kami harap segera ada konsentrasi dalam pembangunan insfrastruktur dan industri di wilayah itu," kata Carmelita dalam jumpa pers di Restoran Beautika, Jumat, 30 Mei 2014. (Baca pula: Jokowi Kembali Beberkan Konsep Tol Laut)
Carmelita menjamin perusahaan logistik akan mengoperasikan kapal-kapal yang lebih besar untuk pelayaran ke Indonesia Timur jika sudah terbangun pelabuhan dan industri di sana. Untuk saat ini, kata dia, penyedia jasa logistik masih berpikir dua kali untuk menggunakan kapal-kapal besar. Sebab, pelayaran Barat-Timur membawa banyak barang, tapi pelayaran Timur-Barat sedikit.
Menurut dia, pembangunan industri di kawasan Indonesia Timur bisa disesuaikan dengan karakteristik daerahnya masing-masing. Selain itu, juga harus ada pembangunan pusat-pusat pengumpulan barang di wilayah timur. "Dulu sebelum ada konsep gateway Pelabuhan Bitung (Sulawesi Utara) dan Kuala Tanjung (Sumatera Utama), orang bicara Batam, karena dianggap lebih siap soal pengumpulan barang. Itu harus diwacanakan lagi," kata Carmelita.
Namun, Carmelita khawatir dengan meningkatnya subsidi bahan bakar minyak sebesar Rp 285 triliun. Ia menilai, pemerintahan mendatang tak akan sanggup merelokasi industri ke wilayah Timur dan membangun infrastruktur pelabuhan yang baru dan lebih besar karena dananya terserap oleh subsidi BBM. (Baca juga: Demi Subsidi BBM, Dana Kemenkeu Dipangkas Rp 3 T)
KHAIRUL ANAM
Berita utama
Jokowi Ungguli Prabowo di Semua Kantong Massa
Anggito Abimanyu Mundur dari Jabatan Dirjen Haji
Jaksa: Kumpulkan Harta, Anas Ingin Jadi Presiden
Berita terkait
Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih
18 jam lalu
Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara
4 hari lalu
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.
Baca SelengkapnyaSolo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi
5 hari lalu
Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup
6 hari lalu
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP
Baca SelengkapnyaSegini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia
6 hari lalu
Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura
7 hari lalu
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaTanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi
8 hari lalu
Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.
Baca SelengkapnyaErick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23
8 hari lalu
Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.
Baca SelengkapnyaKPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin
12 hari lalu
Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU
Baca Selengkapnya37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai
12 hari lalu
Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.
Baca Selengkapnya