Mantan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal, Muhammad Lutfi memberi salam kepada wartawan sebelum dilantik menjadi Menteri Perdagangan oleh Presiden Bambang Susilo Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, (14/2). TEMPO/Subekti
TEMPO.CO,Jakarta - Pemerintah hanya akan menenggang kenaikan harga pangan sampai 10 persen saat menjelang Lebaran. "Kita menoleransi kenaikan harga 5-10 persen agar petani juga mendapat THR (tunjangan hari raya)," kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi seusai rapat koordinasi bidang pangan di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Senin, 26 Mei 2014.
Ia mengakui saat ini sudah ada beberapa produk pangan seperti bawang merah, daging, dan telur ayam yang harganya mulai merangkak naik. Padahal bulan Ramadan baru datang sebulan lagi. (Baca: Antisipasi Kenaikan Harga, Pasar Murah Siap Digelar)
Harga bawang merah, misalnya, tercatat naik 3,6 persen menjadi Rp 19.368 per kilogram. "Ini sengaja dinaikkan oleh para pedagang agar waktu panen sebentar lagi harga tidak terlalu turun," kata Lutfi. (Baca: Lebaran, Saham Emiten Retail Prospektif )
Selain itu, dari pantauan Kementerian Perdagangan, harga daging ayam naik 8,25 persen menjadi Rp 29.610 per kilogram dan harga telur ayam naik 6,59 persen menjadi Rp 19.597 per kilogram. "Ini kita sengaja agar nanti saat Ramadan dan Lebaran tidak terjadi fluktuasi harga yang berlebihan," tutur Lutfi.
Sementara, harga produk pangan lain seperti beras, gula dan daging sapi saat ini diklaim masih stabil atau bahkan menurun. "Distribusi kita lebih baik dari tahun lalu, sehingga saat Ramadhan dan Lebaran kita harapkan tidak terjadi gejolak harga yang berlebihan," kata Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung.
Sebelumnya, Chairul Tanjung mengungkapkan pengendalian stabilitas harga pangan menjadi fokus utama pada awal masa tugasnya. Ia malah menegaskan, harga harus sudah terjaga pada 40 hari menjelang Ramadan.
Untuk mendukung rencana tersebut, ia telah menginstruksikan semua kementerian di bawah koordinasi lembaganya segera melaksanakan kebijakan tersebut. "Filosofisnya ada 14 komoditas yang tahun-tahun sebelumnya berfluktuasi menjelang Lebaran,” ujar Chairul beberapa waktu lalu.