TEMPO.CO, New York – Bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) mulai membahas kemungkinan menaikkan suku bunga jangka pendek. “Pembasahan topik ini oleh komite dilakukan sebagai bagian dari perencanaan kehati-hatian dan tidak menyiratkan bahwa normalisasi perlu dilakukan dalam waktu dekat,” demikian bunyi rilis The Fed, kemarin.
Atas rilis The Fed tersebut, pasar saham di Amerika pun bereaksi positif. Sebelumnya, kemungkinan perubahan suku bunga acuan bank sentral Amerika itu sudah dibahas pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) pada 29-30 April lalu. The Fed awalnya mengungkapkan akan mempertahankan target suku bunga nol persen.
Seperti dilansir BBC News, The Fed menetapkan target suku bunga nol persen sejak 2008. Ketika itu, bank sentral tersebut memangkas suku bunganya guna merangsang pertumbuhan ekonomi dalam mengatasi resesi. Namun, dalam pertemuan itu, sebagian anggota Dewan The Fed mengingatkan untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga.
Untuk itu, dalam pertemuan 29-30 April tersebut mulai dibahas opsi untuk menaikkan suku bunga acuan. Posisi bunga The Fed berada antara nol persen hingga 0,25 persen sejak Desember 2008. Kalangan pengamat memperkirakan suku bunga acuan akan naik pada paruh pertama 2015.
Rupiah Melemah ke Level Rp 15.571 per Dolar AS, Menko Airlangga Ungkap Penyebabnya
3 Oktober 2023
Rupiah Melemah ke Level Rp 15.571 per Dolar AS, Menko Airlangga Ungkap Penyebabnya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ini diakibatkan semakin menguatnya perekonomian negara Paman Sam tersebut.
Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI
27 Agustus 2018
Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI
Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.