128 Hektare Sawah Hilang dalam Setahun

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 7 Mei 2014 06:48 WIB

Tanah persawahan yang sudah kering karena dampak musim kemarau terpaksa dicangkul dan dijual oleh para petani Desa Cindaga, Banyumas untuk mencukupi kebutuhannya disaat musim kemarau panjang, (19/9). Tempo/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Dalam waktu satu tahun, seluas 128 hektare lahan persawahan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, berubah fungsi menjadi permukiman dan lahan non-persawahan. Data ini dilansir Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Tasikmalaya tahun 2013.

"Lahan yang hilang tersebut tergolong lahan produktif dengan hasil panen signifikan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Tasikmalaya, Henry Nugroho, Selasa 6 Mei 2014. (Baca: Hadapi Paceklik, Bangkalan Pakai Lumbung Padi)

Menurut dia, laju pembangunan dan pertumbuhan jumlah penduduk tidak bisa dibendung. Hal ini berimbas kepada kebutuhan tempat tinggal yang cukup besar. "Oleh karenanya kita memerlukan pencetakan lahan pertanian baru guna mengganti 128 hektare lahan yang hilang," ujar Henry.

Dinas Pertanian, dia menjelaskan, telah mencetak 50 hektare lahan persawahan baru pada tahun 2013. Selain itu, merencanakan pencetakan lahan baru lainnya di Kecamatan Cipatujah dan Pancatengah seluas 50 hektare. Namun hal itu belum sebanding dengan luas lahan persawahan yang hilang. "Untuk lebih menambah luas lahan, kami mempersiapkan sejumlah irigasi teknis agar mampu mengairi lahan persawahan," kata dia.

Data Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, saat ini ada 49 ribu hektare lahan persawahan dengan produktivitas mencapai 883 ribu ton gabah kering pada tahun 2013. Dia mengklaim, Kabupaten Tasikmalaya telah surplus sebanyak 300 ribu ton gabah kering per tahun. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 200 ribu ton per tahun.

Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan pemerintah akan terus membangun sejumlah saluran irigasi di sejumlah daerah untuk mengairi lahan persawahan. Kata dia, ada lebih dari 200 saluran irigasi yang nantinya mengairi lahan pertanian masyarakat. (Baca: Lima Ribu Hektare Sawah Hilang untuk Jalan Tol)

Saluran irigasi yang baru dibangun, Uu mencontohkan, yakni irigasi Cijalu di daerah Tasikmalaya selatan. Irigasi ini melintasi empat kecamatan, yakni Karangnunggal, Bantarkalong, Bojongasih, dan Cipatujah, serta mampu mengairi lebih dari 1.500 hektare.

"Kita upayakan membangun irigasi, sehingga tanah yang dulu tidak teraliri air sekarang mampu diairi dan mencetak lahan persawahan baru," jelas Uu.

CANDRA NUGRAHA

Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

21 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

2 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

5 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

5 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

5 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

8 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

8 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

10 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

10 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya