Kadin: Pemerintah Hambat Prospek Bisnis  

Reporter

Editor

Sugiharto

Selasa, 6 Mei 2014 05:09 WIB

Seorang pekerja saat mengolah nikel di smelter atau peleburan nikel PT Vale Tbk, dekat Sorowako, Sulawesi (8/1). Kebijakan larangan Indonesia terhadap ekspor bijih mineral utama mempengaruhi keefektivitasan untuk berinvestasi di peleburan bahan tambang. REUTERS/Yusuf Ahmad

TEMPO.CO, Jakarta: Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Natsir Mansyur menilai menurunnya indeks tendensi bisnis pada triwulan I-2014 dibanding triwulan IV-2013 karena beberapa kebijakan pemerintah. Salah satunya adalah peraturan bea keluar progresif untuk ekspor barang tambang yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 6/PMK.011/2014.

"Menteri Keuangan menghitung bea keluar itu bukan atas dasar perhitungan industrial," kata Natsir saat dihubungi, Senin, 5 Mei 2014.

Selain bea keluar, kata Natsir, jaminan lima persen dari total investasi smelter buat investor di bidang pertambangan juga disebut memberatkan. Menurut Natsir, tak ada negara yang memberlakukan kebijakan semacam itu.

"Investor itu kalau perlu dijemput dengan baik. Jangan dihadang dengan peraturan-peraturan begini," katanya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melansir indeks tendensi bisnis pada triwulan I-2014 sebesar 101,95. Turun dibanding triwulan IV-2013 yang mencapai 104,72. Salah satu sektor bisnis yang mengalami penurunan drastis yaitu pertambangan dan galian. Sektor lain yang juga mengalami penurunan adalah industri pengolahan: listrik, gas, dan air bersih; konstruksi: perdagangan, hotel, dan restoran; serta pengangkutan dan komunikasi.

Menurut Natsir, selain soal peraturan pemerintah yang menghadang investor, mahalnya biaya produksi juga dilihat oleh pebisnis sebagai risiko. Prospek keuntungannya disebut tak sesuai dengan risiko yang tinggi. (Baca: Kenaikan TDL Turunkan Optimisme Konsumen)

"Ini persoalan yang sudah menghantui Indonesia selama hampir 15 tahun. Biaya produksi tinggi, listrik mahal, tingginya suku bunga bank, infrastruktur, upah buruh, dan banyak lagi," katanya.

Terkait dengan beberapa sektor bisnis yang disebut BPS mengalami peningkatan tendensi bisnis, kata Natsir, harus dilihat secara cermat. Misalnya dalam sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan. "Kalau 65 persen pangan kita masih impor, investasinya apa? Ini perlu kita tanya," kata Natsir.

Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan mengalami peningkatan tendensi bisnis paling tinggi dari yang sebelumnya pada triwulan IV-2013 hanya 95,54, menjadi 115,79 pada triwulan I-2014. Sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan pun meningkat dari 107,20 pada triwulan IV-2013 menjadi 108,43 pada triwulan 1-2014. Sementara sektor jasa-jasa naik dari 103,33 pada triwulan IV-2013 menjadi 108,30 pada triwulan I-2014. (Baca: Aktivitas Usaha Melambat Diduga Karena Inflasi)

KHAIRUL ANAM

Berita Terpopuler:

Heboh Briptu Eka Menikah, Atasan Heran

Briptu Eka Menikah, Netizen: #Aku Rapopo

Briptu Eka Menikahi Polisi Anti-Narkotik

Korban Sodomi Emon Bertambah Jadi 73 Anak

Gubernur Alex Tertawa Dikabarkan Ditahan BC LA

Agnez Mo Tampil Seksi dengan Suami Mariah Carey

Berita terkait

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

4 jam lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

4 hari lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

4 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

5 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

6 hari lalu

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

6 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

8 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

8 hari lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

12 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

12 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya