Seorang petani berada di lahan persawahan yang diselimuti kabut asap di daerah Pagaruyuang, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar (10/3). ANTARA/Muhammad Arif Pribadi
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat adanya penurunan jumlah pekerja pada sektor pertanian. Berdasarkan laporan lembaga statistik, penurunan jumlah petani terjadi dari periode Februari 2013 dengan 41,11 juta petani menjadi 40,83 juta petani pada Februari 2014.
"Dalam setahun terakhir, jumlah penduduk bekerja meningkat, kecuali sektor pertanian yang turun sebanyak 280 ribu orang," kata Kepala BPS Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Senin, 5 Mei 2014.
Menurut Suryamin, penurunan jumlah petani tersebut disebabkan peralihan profesi. Banyak di antara petani itu yang beralih menjadi pedagang kaki lima atau mengadu nasib di kota besar sebagai pengojek. "Mereka itu yang sebelumnya hanya menggarap lahan kurang dari setengah hektare," ujar dia.
Sementara itu, untuk sektor lainnya terjadi kenaikan penyerapan lapangan kerja. Pekerja pada industri pengolahan pada periode Februari 2013 tercatat sebanyak 15 juta orang dan bertambah menjadi 15,39 juta orang. Kemudian, konstruksi bertambah dari 6,97 juta orang menjadi 7,21 juta orang. "Pekerja di sektor perdagangan bertambah dari 25,36 juta orang menjadi 25,81 juta orang," kata Suryamin.
Adapun jika dipilah antara kegiatan kerja formal dan informal, pada Februari 2014 tercatat 47,5 juta orang (40,19 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 70,7 juta orang (59,81 persen) bekerja pada kegiatan informal. "Persentase pekerja formal naik 0,53 poin dan pekerja informal turun 0,53 poin," kata dia.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
12 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.