53 Persen Pemirsa Nilai Iklan Televisi Membosankan

Reporter

Editor

Kamis, 3 Maret 2005 16:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sebanyak 53 persen pemirsa televisi di Indonesia mengganti saluran, begitu televisi memasuki tayangan iklan dan 53,7 persen lagi melakukan aktivitas lain. Para pemirsa menilai, iklan televisi itu membosankan.Menurut Lowe Indonesia, perusahaan komunikasi yang melakukan riset, hasil riset bisa jadi akan mengejutkan banyak orang. Pasalnya, pertumbuhan belanja iklan di Indonesia merupakan kedua tertinggi setelah Cina. Apalagi, 54 persen dari belanja iklan tahun lalu disalurkan ke stasiun-stasiun televisi di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Berdasarkan catatan Tempo, data Nielsen Media Research (AC Nielsen Indonesia) juga selalu menyebutkan bahwa stasiun televisi masih menempati urutan teratas dalam perolehan belanja iklan dari perusahaan-perusahaan di Tanah Air.Riset Lowe menggunakan metode random dengan jumlah responden sebesar 2.086 yang tersebar di sembilan kota seperti Jakarta, Padang, Lampung, Palembang dan Makasar, serta delapan desa di tujuh di Indonesia. Responden terdiri dari laki-laki dan wanita dengan usia antara 18 hingga 45 tahun, mencakup semua kelas sosial ekonomi dan tingkat pendidikan. Lowe melakukan riset selama periode November sampai Desember 2004.Riset Lowe juga menunjukkan, sebanyak 80,47 persen pemirsa televisi menyatakan suka terhadap iklan yang lucu serta 66,33 persen menyatakan suka dengan iklan yang secara nyata berhubungan dengan produk yang diiklankan.Menurut Direktur Perencanaan Strategis Lowe Indonesia Paramita Mohamad, hasil riset ini bisa menjadi peringatan bagi para pengusaha iklan di Indonesia. Sudah saatnya perusahaan-perusahan iklan mencari teknik iklan yang lebih kreatif, simpel dan mengena bagi konsumen. "Dan untuk menjadikan iklan itu efektif, saat ini lebih sulit karena banyaknya saluran televisi," kata Paramita di Jakarta hari ini, ketika memaparkan hasil riset yang berjudul 'Faces of Indonesia.' Karena itu, menurut dia, perusahaan-perusahaan iklan perlu mengenal lebih dekat terlebih dahulu karakter konsumen di Indonesia. "Membangun suatu merek sama artinya dengan membina suatu hubungan," katanya.Khairunnisa - Tempo

Berita terkait

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

14 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Mengenal Brosur, Fungsi, dan Cara Membuatnya

13 September 2023

Mengenal Brosur, Fungsi, dan Cara Membuatnya

Brosur adalah media yang digunakan untuk mempromosikan produk atau jasa. Simak fungsi dan cara membuatnya.

Baca Selengkapnya

Terbukti Gunakan Foto Negara Lain untuk Promosi Wisata, Agensi Filipina Minta Maaf

4 Juli 2023

Terbukti Gunakan Foto Negara Lain untuk Promosi Wisata, Agensi Filipina Minta Maaf

Agensi periklanan Filipina pembuat video "Love The Philippines" minta maaf karena telah gunakan foto-foto dari wisata negara lain, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Investasi ke Perusahaan Layanan Digital, Indika Energy: Strategi Diversifikasi

6 Maret 2022

Investasi ke Perusahaan Layanan Digital, Indika Energy: Strategi Diversifikasi

Anak usaha Indika Energy, Indika Ventures Pte. Ltd., melaksanakan penyertaan modal dalam perseroan terbatas di bidang layanan digital.

Baca Selengkapnya

Penuhi Kebijakan Apple, Facebook Akan Minta Izin Privasi Pengguna iPhone

2 Februari 2021

Penuhi Kebijakan Apple, Facebook Akan Minta Izin Privasi Pengguna iPhone

Perubahan kebijakan tersebut, menurut Facebook, akan merugikan bisnis periklanan miliknya.

Baca Selengkapnya

IDA Gelar Pemilihan Teknologi Standar Pengukuran Online Audience

19 Januari 2021

IDA Gelar Pemilihan Teknologi Standar Pengukuran Online Audience

Pemilihan ini merupakan upaya Indonesian Digital Association (IDA) dalam menciptakan standarisasi pengukuran online audience di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kantor Pusat Perusahaan Iklan Terbesar Jepang Terima Ancaman Bom

5 Juni 2020

Kantor Pusat Perusahaan Iklan Terbesar Jepang Terima Ancaman Bom

Kantor piusat perusahaan iklan terbesar Jepang, Dentsu Group Corp menerima ancaman bom.

Baca Selengkapnya

Vokasi UI Tambah 2 Program Studi Baru

29 Juni 2019

Vokasi UI Tambah 2 Program Studi Baru

Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (Vokasi UI) membuka dua program studi (prodi) baru.

Baca Selengkapnya

Iklan Digital Capai Rp 1000 T, Google dan Facebook Merajai  

27 April 2017

Iklan Digital Capai Rp 1000 T, Google dan Facebook Merajai  

Facebook dan Google menyumbangkan 99 persen pertumbuhan industri iklan digital.

Baca Selengkapnya

Rainbow Layer Jelly yang Cantik untuk Hari Valentine Anda  

10 Februari 2017

Rainbow Layer Jelly yang Cantik untuk Hari Valentine Anda  

Rainbow kali ini tidak di angkasa. Namun menemani malam
istimewa hari Valentine.

Baca Selengkapnya