Bea Keluar Mineral Disesuaikan Progres Smelter  

Rabu, 23 April 2014 13:13 WIB

Surat Persetujuan Ekspor Mineral Diperpanjang

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akhirnya menyepakati opsi pemberian keringanan bea keluar ekspor mineral untuk perusahaan yang sudah membangun unit pengolahan dan pemurnian hasil tambang (smelter). Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan berdasarkan hasil rapat koordinasi hari ini, tarif bea keluar akan disesuaikan dengan progres pembangunan smelter. (Baca: Soal Saham Freeport, Pemerintah Akhirnya Melunak )

"Jangan bicara keringanan. Itu insentif untuk smelter. Smelter makin maju berarti BK menyesuaikan dengan progres tersebut,' kata Bambang seusai rapat koordinasi mineral dan batu bara di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Rabu, 23 April 2014.

Bambang menegaskan, insentif itu bukanlah keringanan bea keluar. Menurut dia, hal itu merupakan insentif yang diberikan dengan penyesuaian tarif berdasarkan perkembangan pembangunan smelter. "Jadi itu harus dianggap sebagai insentif bagi pemerintah untuk mendorong (pembangunan) smelter," katanya. (Baca:Freeport dan Newmont Belum Kantongi Izin Ekspor)

Menurut Bambang, penyesuaian tarif tersebut hanya akan diberikan bila jaminan kesungguhan pembangunan smelter sudah ada. Dia tidak mau menyebut berapa keringanan yang akan diberikan. "Tidak usah nebak. Pokoknya ada lima tahapan, udah ada jaminan kesungguhan dan produksi," katanya. (Baca:Belum Bangun Smelter, Chatib Ogah Negosiasi )

Untuk pengawasan progres pembangunan smelter, Bambang mengatakan, tim yang melibatkan sejumlah kementerian dan tenaga independen akan dibentuk. "Kami melibatkan tenaga ahli untuk melihat apakah persentasenya sudah memenuhi aturan. Tim tersebut nanti akan melihat setiap komoditas smelter-nya," ujarnya.

Adapun Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar meminta agar pembahasan investasi tersebut tidak berlarut-larut. Menurut dia, komitmen perusahaan yang akan membangun smelter sudah cukup besar. "Tapi progres investasinya lambat," katanya. Menurut dia, keringanan bea keluar bisa diberikan dengan rumusan insentif yang lengkap. "Karena kita tidak ingin kehilangan momentum. Terlalu lama proses investasi, padahal yang minat sudah banyak." (Baca: Tiga Perusahaan Masuk Eksportir Mineral Terdaftar)

ANGGA SUKMA WIJAYA

Terpopuler
Rizal Djalil Terpilih Sebagai Ketua BPK
Efek Kasus Hadi, Saham BCA Turun 150 poin
BTN Dicaplok Mandiri, Pengusaha Properti Resah

Berita terkait

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Izin Pertambangan Asing

13 Maret 2024

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Izin Pertambangan Asing

PT Freeport Indonesia sudah mendapat restu dari Presiden Jokowi saat bertemu dengan Chairman and Chief Executive Officer Freeport pada November 2023.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Satu Peta Perbaiki Tata Kelola Geospasial

22 Maret 2023

Kebijakan Satu Peta Perbaiki Tata Kelola Geospasial

Satu Peta telah untuk perbaikan tata kelola penerbitan izin dan hak atas tanah.

Baca Selengkapnya

KUR Festival agar Pemuda Semangat Berwirausaha

22 Maret 2023

KUR Festival agar Pemuda Semangat Berwirausaha

Pemerintah berupaya mendorong UMKM untuk mengakses pembiayaan KUR sehingga usahanya cepat naik kelas.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

16 Maret 2023

Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Kawasan ASEAN mempunyai modal cukup mumpuni untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia dengan PDB mencapai US$ 3,36 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework

16 Maret 2023

Pemerintah AS Dukung Kemitraan Indo Pacific Economic Framework

Pemerintah Indonesia tetap memiliki harapan besar pada IPEF untuk menghasilkan hal-hal konkret.

Baca Selengkapnya

BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

13 Januari 2023

BPKP Bakal Audit Realisasi Penyaluran KUR

BPKP mengaudit pelaksanaan kredit usaha rakyat (KUR). Penyaluran KUR terus meningkat dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Dampingi Jokowi di KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa

15 Desember 2022

Menko Airlangga Dampingi Jokowi di KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa

Jokowi menegaskan kemitraan ASEAN dan Uni Eropa harus didasarkan pada prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan.

Baca Selengkapnya

Peternak Demo di Depan Kantor Airlangga, Mengaku Berdarah-darah karena Harga Ayam Rendah

13 Desember 2022

Peternak Demo di Depan Kantor Airlangga, Mengaku Berdarah-darah karena Harga Ayam Rendah

Peternak mengaku sudah 12 tahun berdarah-darah karena harga ayam rendah. Mereka menyebut tak ada perlindungan dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Sherpa G20 Diyakini Capai Kesepakatan, Kemenko Perekonomian: Sekarang Proses, Masih Berjuang

13 November 2022

Sherpa G20 Diyakini Capai Kesepakatan, Kemenko Perekonomian: Sekarang Proses, Masih Berjuang

Sinyal tidak tercapainya kesepakatan G20 sebelumnya disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Selengkapnya

Optimistis Ekonomi 2022 5,2 Persen, Kemenko Perekonomian: Tiga Kuartal Tumbuh 5 Persen Lebih

29 Oktober 2022

Optimistis Ekonomi 2022 5,2 Persen, Kemenko Perekonomian: Tiga Kuartal Tumbuh 5 Persen Lebih

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian optimistis target pertumbuhan ekonomi pada 2022 sebesar 5,2 persen dapat tercapai.

Baca Selengkapnya