Pemilu Beres, Indeks Saham Lampaui 5.000  

Reporter

Rabu, 19 Maret 2014 14:42 WIB

Pengendara motor melintasi poster dukungan Jokowi menjadi Presiden yang terpasang sejak lama di Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang,Sumatera Selatan (15/3). Majunya Jokowi menjadi Capres 2014 yang menurut sejumlah hasil survei menempati posisi tertinggi seiring dengan dukungan dari Megawati selaku Ketua Umum PDI-P juga Basuki Tjahja Purnama selaku wakil Gubernur DKI Jakarta. ANTARA/Feny Selly

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Syailendra Capital, Jos Parengkuan, memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak pada interval 5.000-6.000 seusai Pemilihan Umum 2014. (Baca juga: Menjelang Pemilu, Indeks Saham Bisa Tembus5.000).

Perkiraan ini, kata Jos, didasarkan pada pengalaman seusai pemilu sebelumnya, yakni terkereknya indeks. "Usai pemilu, aliran dana asing biasanya meningkat," katanya dalam seminar di Grha Niaga, Rabu, 19 Maret 2014.

Jos mencontohkan kondisi indeks seusai Pemilu 2004, saat Susilo Bambang Yudhoyono terpilih sebagai presiden. Mulai Maret hingga akhir tahun 2004, indeks saham naik sampai 34,9 persen. Aliran dana asing yang masuk mencapai Rp 14-46 triliun. Hal yang sama terjadi seusai Pemilu 2009. Saat itu indeks naik 38,4 persen dan aliran dana asing mencapai Rp 14-51 triliun, namun kemudian turun karena krisis Eropa tahun 2011.

Fenomena tersebut, kata Jos, lumrah terjadi karena investor melihat adanya harapan baru dari calon pemimpin yang baru. Menurut Jos, dalam soal Pemilu 2014, tanda-tanda tersebut sudah terlihat tatkala Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi resmi maju dalam bursa calon presiden. "Keyakinan Jokowi bisa menang ini mendorong investor untuk melupakan ketidakpastian di bidang politik," ujarnya.

Namun Jos mengingatkan bahwa indeks saham juga sangat rentan terpengaruh faktor non-politik. Isu ekonomi global seperti pengurangan stimulus moneter Amerika (tapering off), faktor geopolitik Ukraina, dan menurunnya kinerja ekonomi Cina membuat indeks terperosok beberapa kali. "Belum lagi pengaruh kebijakan nasional seperti larangan ekspor mineral, melemahnya kurs rupiah, dan defisit neraca transaksi berjalan yang mendorong risiko untuk investasi saham," katanya.

ANANDA PUTRI

Berita Terpopuler
Media Malaysia Sebut RI Bantu AS Sembunyikan MH370
Wartawan Prancis Bikin Menhan Malaysia Melongo
Komandan Polisi Tewas Ditembak di Mapolda Metro
KPK Sita Rp 400 Juta, Biaya Nikah Putri Rudi

Berita terkait

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

35 menit lalu

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Pengamat energi UGM sebut pemerintah tegas terhadap larangan ekspor mineral mentah lain tapi lembek terhadap Freeport.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

2 jam lalu

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

Prabowo menyebut Jokowi telah memberikan arahan kepada semua menterinya untuk memberikan data ke dirinya. Apa kata pakar?

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

2 jam lalu

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?

Baca Selengkapnya

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

3 jam lalu

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

Wacana jumlah menteri Prabowo-Gibran yang mengalami penambahan ditanggapi berbagai pihak, mulai dari Jokowi sampai Mahfud MD.

Baca Selengkapnya

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

3 jam lalu

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

3 jam lalu

Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

Setiap kabinet pemerintahan Indonesia mempunyai jumlah menteri relatif berbeda, mulai Gus Dur Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Alasan PSI Targetkan Kandidatnya Tidak Boleh Kalah di Pilkada Solo

4 jam lalu

Alasan PSI Targetkan Kandidatnya Tidak Boleh Kalah di Pilkada Solo

PSI menargetkan kandidatnya yang berlaga di Pilkada 2024 harus menang, terutama di Solo. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

4 jam lalu

Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

Sugianto, 30 tahun, sudah tiga tahun bekerja di proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

16 jam lalu

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

Zulhas berpesan kepada calon kepala daerah usungan PAN untuk meniru hubungan politik Presiden Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

17 jam lalu

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

Adik kandung presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, meresmikan perusahaan produksi solder dari timah di Kota Batam.

Baca Selengkapnya