Defisit Transaksi Kuartal II Diperkirakan Naik

Reporter

Sabtu, 15 Maret 2014 06:02 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO , Jakarta:Bank Indonesia memprediksi defisit transaksi berjalan pada triwulan kedua 2014 lebih tinggi dibanding pada triwulan sebelumnya. “Akan berada di atas 3 persen, tapi tidak jauh dari kisaran itu,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Jumat, 14 Maret 2014. (baca:Pemilu Sumbang Pertumbuhan Ekonomi 0,1 Persen)

Kenaikan angka defisit pada triwulan kedua ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain, peningkatan aktivitas ekonomi dalam negeri untuk impor. Selain itu, defisit transaksi berjalan terjadi akibat maraknya pembayaran untuk profit, repatriasi dividen, dan pembayaran bunga. Sedangkan pada triwulan pertama, defisit antara lain disebabkan oleh penurunan nilai ekspor akibat penerapan larangan penjualan mineral mentah.

Sepanjang triwulan pertama, menurut Perry, defisit transaksi berjalan diperkirakan di bawah 2 persen dari produk domestik bruto. Meski melonjak pada triwulan kedua, dia memperkirakan defisit pada dua triwulan berikutnya akan turun.

Bank Indonesia memperkirakan, defisit transaksi berjalan akan mencapai 2,5 persen dari PDB pada tahun ini. Dia yakin angka defisit akan terus turun secara perlahan. “Ada kecenderungan turun, tapi butuh waktu,” kata Perry. Untuk menekan angka defisit, menurut dia, salah satu caranya adalah menerapkan kebijakan suku bunga acuan atau BI Rate. Suku bunga acuan juga berfungsi menjaga inflasi. (baca:Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Direvisi)

Ekonom Standard Chartered, Erick Sugandi, berpendapat serupa. Dia memperkirakan neraca perdagangan akan kembali surplus dan defisit transaksi berjalan dapat ditekan.

Selain angka impor yang melambat, surplus neraca perdagangan disebabkan oleh bergairahnya ekspor seiring dengan pulihnya kondisi ekonomi negara-negara tujuan ekspor utama Indonesia. “Harga komoditas sudah menunjukkan adanya perbaikan. Ini yang mendorong surplus,” ujarnya.

ANGGA SUKMA WIJAYA| MARIA YUNIAR





Berita Terkait
Pemilu Sumbang Pertumbuhan Ekonomi 0,1 Persen

Inflasi Februari 2014 Turun

Budi Mulya: FPJP Century Sudah Dikembalikan ke BI

BI Nilai Pasar Keuangan Lebih Efisien






Advertising
Advertising

Berita terkait

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

11 jam lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

1 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

5 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

6 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

8 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

9 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

9 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

9 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya