TEMPO.CO,Jakarta - Kalangan pengusaha memberi catatan kepada calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi. "Masalah energi menjadi salah satu yang utama. Ini menyangkut masalah subsidi energi tidak tepat sasaran. Harus ada langkah agar subsidi energi bisa ditekan," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia, Sofjan Wanandi, kepada Tempo, Jumat, 14 Maret 2014. (baca:Pengusaha Respons Positif Jokowi Calon Presiden)
Selain itu, kata Sofjan, infrastruktur pembangkit listrik dan jalan juga harus dibangun untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Dia menilai pembangunan infastruktur saat ini jalan di tempat. "Ini harus betul-betul dibangun. Jokowi harus mencari calon wakil presiden yang tepat dan berpengalaman agar ekonomi Indonesia bisa tumbuh." (baca: Pencapresan Jokowi Dorong Penguatan Rupiah)
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Hariyadi Sukamdani sepakat, masalah energi menjadi fokus presiden terpilih. "Kami ingin anggaran subsidi ditekan dan dialihkan ke infrastruktur," ujarnya.
Hariyadi meminta agar Jokowi tidak hanya menawarkan porgram populis untuk membangun citra. "Soal subsidi ini tidak populis. Harus dikedepankan rasionalitas dalam menyusun politik anggaran."
Pengusaha juga meminta presiden terpilih menyederhanakan perizinan. Menurut Hariyadi, perizinan yang berbelit akibat gemuknya birokrasi menjadi penghambat arus investasi. "Koordinasi di pemerintah pusat dengan daerah juga harus diperbaiki."
Dia menilai koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah saat ini sangat lemah. "Di pusat saja ada satu kementerian yang berbeda dengan kementerian lainnya."