Panen Terancam Hama, Pemerintah Siap Impor Beras

Reporter

Rabu, 5 Maret 2014 05:26 WIB

Petani memanen padi yang masih bisa diselamatkan, akibat serangan hama wereng di Klaten, Jawa Tengah (6/4). ANTARA/Andika Betha

TEMPO.CO , Jakarta: Pemerintah menyiapkan opsi impor beras jika terjadi gagal panen akibat serangan hama pada awal musim kemarau, April-Mei 2014.

Menurut Menteri Pertanian, Suswono, pada musim kemarau akan terjadi ledakan hama wereng, belalang, dan hama jamur blast. "Mungkin terlalu dini, tapi ini bentuk antisipaasi jika terjadi kekurangan produksi," kata dia dalam konferensi pers di kantornya, Selasa 4 Maret 2014.

Suswono mengatakan wacana impor tersebut sangat berkaitan dengan perkiraan amalan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), yang menyebutkan musim kemarau akan terjadi pada April-Mei 2014.

Tetapi, kata Suswono, kemungkinan untuk mengimpor beras sangat kecil mengingat produksi tanaman pangan, terutama padi, masih terkendali. Selain itu, luas lahan yang akan terkena serangan hama relatif kecil. "Kekurangan produksi mungkin bisa dikejar pada masa tanam kedua," ujarnya. (Baca juga: Putus Asa Serangan Wereng, Petani Semprotkan Solar).

Menurut Suswono, tindakan pemerintah akan diputuskan pada rapat koordinasi yang berlangsung pada pekan kedua Maret 2014. Selain rencana menggenjot produksi dan antisipasi kekurangan pangan, rapat tersebut juga membahas cara memberantas serangan hama. Suswono mengatakan penanganan hama akan difokuskan pada sentra pertanian, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Untuk menanggulangi serangan hama, lembaganya akan meminta bantuan pihak terkait, diantaranya TNI.

Pada tahun ini, Kementerian Pertanian menargetkan produksi beras nasional mencapai 76 juta ton. Belum diketahui, berapa ramalan produksi jika terjadi serangan hama di awal musim kemarau. Serangan hama tak cuma terjadi di musim kering. Pada musim penghujan, petani juga mewaspadai serangan hama wereng batang coklat, tungro, dan jamur.

GALVAN YUDHISTIRA

Berita Terpopuler
Calon Hakim Konstitusi Dikuliahi Pakar Tata Negara
Bunuh Diri Bersama, Anita Diduga Diteror
Tak Cukup Restu Mega, Ini Syarat Jokowi Nyapres..
Bagaimana Suami Anggota DPR ini Sekap Pegawai Resto?

Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

2 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

4 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

4 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

9 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

10 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

11 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

11 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

12 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

16 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya