Belanja Iklan China dan Indonesia Tertinggi

Reporter

Editor

Sabtu, 29 Januari 2005 01:21 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Belanja iklan di 12 negara Asia Pasifik periode Oktober 2003 - Oktober 2004 menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan. Kedua belas negara tersebut adalah Korea Selatan, Cina, Hongkong, Taiwan, Filipina, India, Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, Australia dan Selandia Baru. Dari kedua belas negara tersebut, Indonesia dan Cina mengalami pertumbuhan belanja iklan paling tinggi yaitu masing-masing 49 persen. Pertumbuhan tersebut disebabkan antara lain karena bertambahnya jumlah media yang dimonitor di negara-negara tersebut. Sedangkan Korea Selatan, mengalami penurunan belanja iklan sebesar 6 persen disebabkan karena resesi ekonomi.Cina dengan cepat muncul sebagai pasar iklan yang pertumbuhannya paling pesat dengan kenaikan jumlah televisi yang dimonitor sebesar 35 persen, surat kabar 40 persen dan majalah lebih dari 100 persen atau lebih dari 2 kali lipat dalam 2 tahun terakhir. "Hampir setiap provinsi di Cina memiliki stasiun TV sendiri," kata Irawati Pratigno, Direktur Eksekutif Nielsen Media Research Indonesia, di Jakarta, Jumat (28/1). Selain itu, situasi ekonomi yang membaik dan tingginya permintaan pasar juga ikut berkontribusi pada belanja iklan dalam periode 12 bulan tersebut. Untuk keseluruhan, menurut survei Nielsen Media Research, belanja iklan seluruh media di kawasan Asia Pasifik mencapai US$ 75 miliar. Pembagian belanja iklan di seluruh media di 12 negara Asia Pasifik masing-masing adalah TV terestrial (54 persen), TV Langganan (14 persen), surat kabar (20 persen), majalah/tabloid (8 persen), radio (3 persen) , luar ruang (0,5 persen) (iklan di ruang terbuka) dan bioskop (0,5 persen). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa TV (terestrial maupun berlangganan) masih mendominasi jenis media yang digunakan dalam pembelanjaan iklan. Pengecualian terjadi di Malaysia, media yang mendominasi belanja iklan justru surat kabar. Di Malaysia, surat kabar mengambil porsi 62 persen dari total pembelanjaan iklan di media, sementara TV hanya sebesar 29 persen. "Mayoritas ini adalah iklan telepon genggam," kata Irawati. Nofi Triana Firman

Berita terkait

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

14 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Mengenal Brosur, Fungsi, dan Cara Membuatnya

13 September 2023

Mengenal Brosur, Fungsi, dan Cara Membuatnya

Brosur adalah media yang digunakan untuk mempromosikan produk atau jasa. Simak fungsi dan cara membuatnya.

Baca Selengkapnya

Terbukti Gunakan Foto Negara Lain untuk Promosi Wisata, Agensi Filipina Minta Maaf

4 Juli 2023

Terbukti Gunakan Foto Negara Lain untuk Promosi Wisata, Agensi Filipina Minta Maaf

Agensi periklanan Filipina pembuat video "Love The Philippines" minta maaf karena telah gunakan foto-foto dari wisata negara lain, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Investasi ke Perusahaan Layanan Digital, Indika Energy: Strategi Diversifikasi

6 Maret 2022

Investasi ke Perusahaan Layanan Digital, Indika Energy: Strategi Diversifikasi

Anak usaha Indika Energy, Indika Ventures Pte. Ltd., melaksanakan penyertaan modal dalam perseroan terbatas di bidang layanan digital.

Baca Selengkapnya

Penuhi Kebijakan Apple, Facebook Akan Minta Izin Privasi Pengguna iPhone

2 Februari 2021

Penuhi Kebijakan Apple, Facebook Akan Minta Izin Privasi Pengguna iPhone

Perubahan kebijakan tersebut, menurut Facebook, akan merugikan bisnis periklanan miliknya.

Baca Selengkapnya

IDA Gelar Pemilihan Teknologi Standar Pengukuran Online Audience

19 Januari 2021

IDA Gelar Pemilihan Teknologi Standar Pengukuran Online Audience

Pemilihan ini merupakan upaya Indonesian Digital Association (IDA) dalam menciptakan standarisasi pengukuran online audience di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kantor Pusat Perusahaan Iklan Terbesar Jepang Terima Ancaman Bom

5 Juni 2020

Kantor Pusat Perusahaan Iklan Terbesar Jepang Terima Ancaman Bom

Kantor piusat perusahaan iklan terbesar Jepang, Dentsu Group Corp menerima ancaman bom.

Baca Selengkapnya

Vokasi UI Tambah 2 Program Studi Baru

29 Juni 2019

Vokasi UI Tambah 2 Program Studi Baru

Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (Vokasi UI) membuka dua program studi (prodi) baru.

Baca Selengkapnya

Iklan Digital Capai Rp 1000 T, Google dan Facebook Merajai  

27 April 2017

Iklan Digital Capai Rp 1000 T, Google dan Facebook Merajai  

Facebook dan Google menyumbangkan 99 persen pertumbuhan industri iklan digital.

Baca Selengkapnya

Rainbow Layer Jelly yang Cantik untuk Hari Valentine Anda  

10 Februari 2017

Rainbow Layer Jelly yang Cantik untuk Hari Valentine Anda  

Rainbow kali ini tidak di angkasa. Namun menemani malam
istimewa hari Valentine.

Baca Selengkapnya