Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (kiri) dan mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan (kanan) mengacungkan jempol usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, (14/2). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono resmi melantik Menteri Perdagangan yang baru, Muhammad Lutfi, di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 14 Februari 2014. Pengangkatan Lutfi menjadi Menteri Perdagangan didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 8/P/2014 tertanggal 12 Februari 2014.
"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya untuk diangkat pada jabatan ini, langsung ataupun tidak langsung, dengan nama atau dalih apa pun, tiada memberikan atau menjanjikan, ataupun akan memberikan sesuatu kepada siapa pun juga," kata Lutfi saat mengucapkan sumpah jabatan.
"Bahwa saya setia kepada Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dan akan melaksanakan segala undang-undang dan peraturan yang berlaku bagi negara Republik Indonesia," ujarnya. "Bahwa saya akan menjalankan tugas dan kewajiban dengan penuh rasa tanggung jawab kepada bangsa dan negara."
Lutfi ditunjuk SBY menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Gita Wirjawan. "Saya memberikan kepercayaan kepada Saudara Lutfi untuk mengemban tugas dan melanjutkan apa yang sudah dilakukan Saudara Gita Wirjawan," kata SBY, di kantor kepresidenan, Jakarta, Rabu lalu.
Menurut SBY, pemilihan Lutfi didasari oleh hasil fit and propertest dua hari lalu. Fit and proper test ini digelar SBY dengan didampingi Wakil Presiden Boediono. Lutfi, kata SBY, bukan orang baru dalam pemerintahan yang dipimpinnya.
Sebelum menjabat duta besar, dia melanjutkan, Lutfi pernah memimpin Badan Koordinasi Penanaman Modal dan telah menggalakkan investasi di masa ekonomi yang tidak mudah. Atas dasar pengalaman Lutfi di bidang ekonomi, investasi, dan perdagangan, kata SBY, "Saya memandang Saudara Lutfi cakap dan mampu menjabat sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Saudara Gita Wirjawan."
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
16 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.