Mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan memberi ucapan selamat kepada Muhammad Lutfi yang ditunjuk presiden untuk menjadi pengganti dirinya usai keterangan pers Presiden di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta (12/2). TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan meminta penggantinya, Muhammad Lutfi, merealisasikan Undang-Undang Perdagangan yang baru disahkan Dewan Perwakilan Rakyat. Gita berharap Lutfi aktif melakukan diplomasi perdagangan internasional, terutama terkait dengan kebijakan pertanian dan negara miskin yang sudah dilahirkan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Bali, awal Desember 2013.
"Saya melihat Undang-Undang Perdagangan yang baru saja keluar itu penting. Secara informal saya sudah bicara ke Lutfi," kata Gita melalui siaran persnya, Jumat, 14 Februari 2014.
Menurut dia, pengesahan Undang-Undang Perdagangan sebagai pengganti aturan dagang warisan Belanda, Bedrijfsreglementerings Ordonnantie 1934, perlu banyak turunan peraturan menteri perdagangan. Karena itu, dia berharap Lutfi segera menyelesaikannya agar efektif mendorong penguatan ekonomi nasional.
Peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat ini juga menekankan pentingnya melanjutkan diplomasi dengan WTO. Beberapa kebijakan yang perlu diperhatikan adalah paket pertanian dan paket untuk negara miskin. Gita yakin Lutfi bisa meningkatkan diplomasi sawit Indonesia sesuai target pemerintah. Sarannya, diplomasi ini akan lebih efektif jika mengusung isu produk ramah lingkungan. (Baca: Paket Bali Disepakati, Konferensi WTO Berakhir)
Gita Wirjawan resmi mundur dari Kabinet Indonesia Bersatu II per 1 Februari 2014. Gita sudah tiga kali mengajukan surat pengunduran diri sejak Oktober 2013. Dia memutuskan mundur untuk menghindari konflik sebagai pejabat negara yang juga sedang mengikuti proses penjaringan capres Partai Demokrat. (Baca: Gita Wirjawan Mundur Demi Menang Konvensi Demokrat).
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
18 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.