Pelapor Beras Ilegal Diduga Importir Beras Vietnam
Editor
Akbar Tri Kurniawan
Senin, 10 Februari 2014 20:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengaduan Billy Haryanto perihal membanjirnya beras asal Vietnam berbuntut panjang. Banyak pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, merasa terganggu oleh kicauan Billy. "Dia itu calo, perantara pedagang dengan Bulog. Kalau mau beli beras dari Bulog harus lewat dia," kata Michael, importir beras pemilik CV Pangan Abadi, kepada Tempo, Kamis, 6 Februari 2013.
Menteri Perdagangan waktu itu, Gita Wirjawan, juga menilai kicauan Billy tak benar-benar untuk melindungi beras lokal. Gita tak mau membuka identitas Billy. Namun ia menggambarkan ribut-ribut beras impor sama persis dengan ramainya kelangkaan dan mahalnya kedelai Oktober tahun lalu. "Yang bernyanyi biasanya yang jatahnya berkurang, lalu mereka mendramatisasi," katanya. Gita menilai nyanyian Billy didramatisasi setelah instansinya memeriksa beras yang dilaporkan Billy terbukti berjenis premium yang sah diimpor. (Baca: Tahun Lalu Indonesia Impor Beras dari Lima Negara)
Sumber Tempo di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mengatakan Billy termasuk importir beras medium asal Vietnam. Perusahaan yang dipakai Billy untuk mengimpor beras yaitu PT Wisty Sragen. Dalam catatan kepabeanan, perseroan ini mengimpor beras beras wangi Vietnam pada 11 September 2013 sebanyak 100 ton dan 26 September 2013 sebanyak 200 ton melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Adapun importir lainnya yang rata-rata mendapatkan kuota 500-1.000 ton. Salah satunya, CV Pangan Abadi, yang mengantongi kuota 525 ton tahun lalu.
Billy enggan menanggapi pertanyaan Tempo. Dua kali dihubungi, pengurus Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia ini menolak menjawab. "Saya sedang sakit," katanya. Pesan pendek yang menanyakan importasi PT Wisty Sragen tak dibalas Billy.
Di depan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pertanian Suswono, dan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, Billy melaporkan membanjirnya beras medium asal Vietnam pada 22 Januari lalu. Bayu yang disodori contoh beras oleh Billy langsung mencicipinya. "Beras ini tidak boleh diimpor, tidak mungkin ada surat resmi," ujarnya. "Kalau penyelundupan mungkin." (Baca: Beras Vietnam, Izin Tiga Importir Terancam Dicabut)
Belakangan Bayu meralat pernyataannya. Ia menyebut beras tersebut berjenis premium yang sah diimpor. "Anehnya, harganya lebih murah ketimbang beras medium lokal," katanya. Selengkapnya, baca laporan panjang "Beras Impor Vietnam" di majalah Tempo, terbit Senin, 10 februari 2014.
AKBAR | AMANDRA | MARTHA