Pekerja mengangkut karung kedelai di gudang penyalur kedelai impor di kawasan Pasirkoja, Bandung, Jawa Barat, Selasa (24/7). TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO , Jakarta - Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) berencana mengimpor 125 ribu ton kedelai tahun ini. "Tahap pertama kami akan datangkan kecil dulu, sekarang 1.000 ton," kata Ketua Umum Gakoptindo, Aip Syarifuddin, Jumat 24 Januari 2014.
Menurutnya, pada 21 Januari 2014 lalu, sekitar 108 ton setara delapan kontainer kedelai impor yang dipesan Gakoptindo sudah masuk Pelabuhan Tanjung Priok. Selanjutnya, pada Februari akan datang 1.000 ton kedelai, lalu Maret atau April 2.000 ton, dan seterusnya hingga mencapai 125 ribu ton di 2014 ini.
Aip menjelaskan, Gakoptindo sudah menandatangani kontrak dengan eksportir di Amerika Serikat untuk tiga tahun ke depan sebanyak 375 ribu ton kedelai. Setiap tahun, Gakoptindo mendapat izin impor 125 ribu ton dari kementerian perdagangan.
Ia juga mengatakan, saat ini harga pasar kedelai impor di tingkat perajin untuk wilayah Jabodetabek Rp 8.350-8.500 per kilogram. Namun, Aip belum memastikan berapa harga kedelai yang diimpornya itu akan dijual ke perajin tahu-tempe anggota Gakoptindo. Ia memperkirakan sekitar Rp 8.200 per kilogram, masih lebih murah dari harga pasar.
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
19 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.