Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) yang merupakan anak usaha PT Pelabuhan Indonesia III, Putut Sri Muljanto mengatakan, mulai 1 Maret 2014 mendatang, terminal Berlian Tanjung Perak Surabaya akan menerapkan operasi selama 24 jam non-stop. Upaya itu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas bongkar muat
Saat ini, kata Putut, ada sekitar 18 persen waktu istirahat atau yang tak terpakai sebesar 18 persen. "Ini sudah diusulkan kepada para pengguna jasa yaitu perusahaan pelayaraan dan mitra kerja," kata Putut, dalam keterangan pers tertulisnya, Ahad, 19 Januari 2014.
Upaya tersebut juga didukung sepenuhnya oleh Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak, I Nyoman Gde Saputra. Menurut dia, usulan kerja 24 jam non stop tersebut, dapat meningkatkan kinerja serta mengurangi jumlah antrian kapal di Pelabuhan Tanjung Perak khususnya di Terminal Berlian.
Kepala Humas PT Pelindo III Edi Priyanto mengatakan ada beberapa poin kesepakatan pada usulan pengoperasian Terminal Berlian 24. Keseiapan itu, kata dia, mulai dari kesiapan lapangan, peralatan, personel. Menurut Edi, Terminal Berlian merupakan salah satu terminal di Pelabuhan Tanjung Perak yang dikhususkan untuk terminal petikemas.
Berdasarkan data empat tahun terakhir, produksi petikemas di terminal Berlian menunjukkan tren peningkatan. Pada tahun 2010 jumlahnya 829.549 TEU's, jumlah ini pada tahun 2011 sempat turun menjadi 794.764 TEU's. Namun terjadi peningkatan kembali pada tahun 2012 sebesar 909.201 TEU's.
Pada tahun 2013 lalu produksi bongkar muat petikemas di Terminal Berlian telah menembus angka 1 juta Twenty Foot Equivalent Units (TEU's) atau tepatnya 1.157.274 TEU's. "Capaian tersebut berkontribusi sebesar 36,3 persen dari total produksi petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tahun 2013 yang telah mencapai 3,1 juta TEU's."
Para pengguna jasa terminal Berlian juga menyambut baik usulan itu. Kepala Cabang PT Samudera Shipping Service (SSS) Yudiarto mengatakan, beberapa masukan yang perlu disampaikan adalah sistem dan prosedur, planning penumpukan dan keselamatan. Hal yang sama juga disampaikan oleh Slamet Raharjo kepala cabang perusahaan pelayaran PT Meratus Line.