Akibat Bencana Tsunami Pengangguran Akan Meningkat
Reporter
Editor
Selasa, 4 Januari 2005 20:36 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Tenaga Kerja dan Transmigrasi memperkirakan angka pengangguran tahun 2005 akan bertambah. Menurut Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri, Kirnadi ada dua hal yang menyebabkan pengangguran bertambah yaitu kejadian bencana nasional di Aceh dan Summatra Utara dan pemutusan hubungan kerja yang disinyalir akan banyak terjadi 2005 nanti. "Sedangkan dana yang dianggarkan terbatas,"katanya di kantor Depnakertrans Jalan Gatot Subroto Jakarta, Selasa (2/1) pukul 15.00 WIB.Menurut Kirnadi untuk mengurangi angka pengangguran perlu dirumuskan target-target untuk meningkatkan ketrampilan dan produktivitas tenaga kerja yaitu peningkatan ketrampilan dan produktifitas tenaga kerja yang diwujudkan dalam pelatihan ketrampilan dan pemberangkatan program magang ke Jepang.Selama ini (2004) program pelatihan tersebut telah dilakukan dalam empat bentuk. Pertama, pelatihan institusional yang terealisasi dengan peserta mencapai 14.594 orang. Kedua, Pelatihan MTU (Mobile Training Unit) dengan peserta mencapai 18.450 orang. Ketiga, Pelatihan Magang dengan peserta mencapai 2.932 orang. Keempat, Pel;atihan teknisi dengan peserta 780 orang. "Target 2004 ini mampu mencapai 100 persen," kata Kirnadi.Untuk 2005 pelatihan institusional disediakan 18 ribu kursi. Pelatihan MTU 2 ribu. Pelatihan Magang 2400 dan pelatihan teknisi 800. Sedangkan, untuk pemberangkatan peserta program magang ke Jepang Depnakertrans bekerja sama dengan dua lembaga yakni IMM (International Manpower Small Medium Interprices) asosiasi pengusaha tenaga kerja dari Jepang dan Sending Organization (perusahaan jasa pengiriman tenaga kerja) di Indonesia.Kerjasama dengan IMM ini sudah dimulai sejak tahun 1993 dan telah mengirimkan sebanyak 2 ribu orang. Dari angka tersebut 16 ribu kembali dan 6 ribu masih di Jepang.Program pemagangan untuk tahun 2004 tidak mencapai target. Dari 2200 orang yang diprogramkan, baru tercapai 1807 orang. Menurut Kirnadi hal tersebut disebabkan, pengiriman bulan November 2004 dibatalkan karena ada dua perusahaan anggota IMM yang mempekerjakan pekerja ilegal dari negara lain. "Kami komplain ke pemerintah Jepang sehingga IMM sendiri kena skorsing sampai 2005,"kata Kirnadi.Asep Yogi Junaidi