Tamu undangan memotret layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan kamera telepon genggam usai pembukaan perdagangan di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta (2/1). Pembukaan perdagangan saham tersebut di buka oleh Wakil Presiden Boediono. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Bursa saham dalam negeri bergerak berlawanan arah dengan laju sebagian bursa saham global yang mengalami koreksi. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada sesi pertama perdagangan ditutup menguat 12,78 poin (0,3 persen) ke level 4.213,37. Ekspektasi pelaku pasar atas dipertahankannya tingkat suku bunga acuan (BI Rate) menjadi katalis positif yang mendorong laju indeks.
Analis dari PT Sinarmas Sekuritas, Christandhi Reza Mihardja, mengatakan dengan laju inflasi yang mulai terkendali, selayaknya BI Rate memang tidak perlu dinaikkan. "Laju inflasi pada bulan lalu yang hanya 0,55 persen menjadi sinyal bahwa perekonomian dalam negeri mulai mengalami perbaikan."
Saham perbankan menjadi penggerak indeks siang ini didorong ekspektasi dipertahankannya suku bunga. Saham BRI menguat 2,4 persen ke Rp 7.350 per lembar saham, Bank Mandiri menguat 0,3 persen ke Rp 7.850 per lembar, dan BNI naik 2 persen ke Rp 3.800.
Saham yang sudah berpindah tangan sebanyak 1,6 miliar lembar saham senilai Rp 1,9 triliun dengan frekuensi 95 ribu kali transaksi. Dari bursa regional, indeks Nikkei dan Hang Seng bergerak melemah masing-masing sebesar 1,64 persen dan 0,21 persen.