Pulau Madura Bakal Diubah Menjadi Pulau Gula  

Reporter

Jumat, 20 Desember 2013 18:23 WIB

Ilustrasi Ladang Tebu. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Bangkalan - Perusahan gula nasional PT Perkebunan Negara X ingin menjadikan gula sebagai ikon pulau madura selain garam. Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan terus memperluas lahan tanaman tebu di empat kabupaten di Madura. "Madura harus dikenal juga sebagai pulau gula," kata Manajer Tanaman Tebu PTPN X Wilayah Madura, Agus Min Handoko, saat bertemu petani tebu di Kampung Pajeten, Desa Keleyan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jumat, 20 Desember 2013.

Menurut Agus, selama tiga tahun beroparasi di Madura, luas lahan tebu terus meningkat. Saat ini luas lahan tebu mencapai 1.400 hektare dari semula 875 hektare yang tersebar di empat kabupaten di Madura. "Tahun ini kami tambah sekitar 500 hektare, mulai dari Sumenep sampai Bangkalan," ujarnya.

Terus bertambahnya luasan lahan tebu, kata dia, menunjukkan animo masyarakat Madura untuk menanam tebu sangat tinggi. Secara bisnis, kata Agus, menanam tebu sangat menguntungkan dan lebih mudah dibanding komoditas perkebunan lainnya. "Kalau jenis tanaman lain, sekali investasi untuk satu musim, sedangkan tebu sekali investasi bisa untuk empat sampai lima musim," katanya.

Soal harga jual tebu, Agus Min Handoko menjamin tidak akan merugikan petani tebu. Pemerintah, kata dia, sudah melindungi harga tebu dengan Undang-Undang Nomor 527 tentang Perlindungan Hukum Komoditas Gula dan Undang-Undang Nomor 528 tentang Stabilitas Harga Gula.

Lewat peraturan tersebut, kata Agus, harga talangan gula berkisar antara Rp 8.100 sampai Rp 9.000 per kilogramnya. Sedangkan untuk harga jual tebu per kwintalnya Rp 36 ribu. "Harga ini masih terpengaruh juga fluktuasi harga gula dipasaran," ujar Agus.

Agus menambahkan, produksi tebu di Madura saat ini belum sesuai yang ditargetkan karena per hektarnya baru sekitar 400 hingga 500 kwintal. "Idealnya per hektar antara 750 hingga 1000 kwintal, tapi ini masih dimaklumi karena petani masih belajar," katanya.

Sementara itu, Makruf, petani tebu di Desa Keleyan, mengeluhkan lambannya proses pembelian tebu yang sudah dipanen. Kondisi itu, kata dia, membuat petani resah karena khawatir tebu menjadi rusak. "Kadang baru sepekan kemudian tebu dibeli setelah dipanen," kata dia.




MUSTHOFA BISRI


Berita lain:

Acara TV Terburuk 2013 Versi Twitter
Kisah Pemakan Orang Utan yang Mendunia
Syahrini dan Parkir Lamborghini
Main Golf, Bos PT BKI Dicopot Dahlan Iskan
Muhammadiyah dan NU Tolak MUI Fatwakan Sesat Syiah

Berita terkait

Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit Sosa Milik PTPN IV Dapat Sertifikat ISPO

12 Mei 2023

Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit Sosa Milik PTPN IV Dapat Sertifikat ISPO

ebun dan pabrik kelapa sawit Sosa milik PTPN 4 mendapat sertifikat Indonesian Sustainability Palm Oil (ISPO) dari Control Union.

Baca Selengkapnya

PTPN IX Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Landscape Officer, Batas Waktu hingga 18 Januari 2023

13 Januari 2023

PTPN IX Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Landscape Officer, Batas Waktu hingga 18 Januari 2023

PT Perkebunan Nusantara IX membuka lowongan kerja bagi karyawan perjanjian kontrak waktu tertentu (PKWT).

Baca Selengkapnya

Warga Sidamanik Tolak Konversi Kebun Teh ke Lahan Sawit, Khawatir Jadi Biang Banjir dan Longsor

25 Oktober 2022

Warga Sidamanik Tolak Konversi Kebun Teh ke Lahan Sawit, Khawatir Jadi Biang Banjir dan Longsor

Konversi lahan teh menjadi sawit tersebut telah menyebabkan munculnya berbagai kerusakan lingkungan, seperti banjir dan longsor.

Baca Selengkapnya

Petani Deli Serdang Tagih Janji Jokowi soal Lahan Digusur: Penyelesaian Menguap

14 Oktober 2022

Petani Deli Serdang Tagih Janji Jokowi soal Lahan Digusur: Penyelesaian Menguap

Janji Jokowi dianggap tidak pernah terealisasi hingga petani terkatung-katung selama dua tahun.

Baca Selengkapnya

Hingga Juni 2022, PTPN IX Ekspor Kopi 90 Ton ke Italia

23 Juli 2022

Hingga Juni 2022, PTPN IX Ekspor Kopi 90 Ton ke Italia

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX mencatatkan produksi kopi sebanyak 490 ton kopi kering pada pertengahan tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Targetkan Produksi Gula 2022 340.375 Ton, PTPN X: Luas Lahan Bertambah

6 Januari 2022

Targetkan Produksi Gula 2022 340.375 Ton, PTPN X: Luas Lahan Bertambah

Direktur PTPN X, Tuhu Bangun optimistis mampu mencapai target itu, sebab Tahun 2022 luas lahan tebu PTPN X mencapai 55.639 hektare

Baca Selengkapnya

PTPN III Buka Lowongan Kerja, Simak Kualifikasinya

7 Oktober 2021

PTPN III Buka Lowongan Kerja, Simak Kualifikasinya

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding membuka lowongan kerja untuk lulusan D4 atau Sarjana.

Baca Selengkapnya

PTPN Divestasi Aset, Bagaimana Nasib Saham Pemerintah?

20 September 2021

PTPN Divestasi Aset, Bagaimana Nasib Saham Pemerintah?

Holding PTPN Group resmi membentuk Sugar Co atau PT Sinergi Gula Nusantara sebagai subholding dengan nilai di atas Rp 20 triliun.

Baca Selengkapnya

Lahan Dijadikan Ladang Ganja, Ini Penjelasan PTPN VIII Bandung

13 Juli 2020

Lahan Dijadikan Ladang Ganja, Ini Penjelasan PTPN VIII Bandung

Penanaman ganja di lahan milik PTPN VIII dilakukan oleh penggarap ilegal.

Baca Selengkapnya

Pabrik Pengolah Karet Lateks PTPN XII Akan Dibangun di Malang

10 November 2019

Pabrik Pengolah Karet Lateks PTPN XII Akan Dibangun di Malang

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII membangun pabrik pengolah karet lateks senilai Rp 42 miliar di Kebun Pancursari, Malang.

Baca Selengkapnya