Pengusaha Kecewa Gas Benggala Bukan untuk Industri  

Reporter

Rabu, 27 November 2013 10:58 WIB

Sejumlah pekerja saat memeriksa katup di instalasi stasiun pengumpul gas utama Pertamina EP field Sangasanga, Kalimantan Timur, Rabu (25/1). Produksi gas nasional pertamina EP pada tahun 2011 mencapai 1.070 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) atau meningkat dari produksi gas pada 2010 yang sebesar 1.054 MMSCFD. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Medan - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatera Utara menuntut agar gas dari Sumur Benggala, Kabupaten Langkat, dialokasikan untuk kebutuhan industri. Ketua Apindo Sumut Parlindungan Purba mengatakan pemerintah Sumut dan Langkat mendukung eksplorasi ladang gas Benggala karena yakin gas itu untuk kebutuhan industri Sumut.

"Permintaan pengusaha dan Pemerintah Provinsi Sumut, gas Benggala untuk industri. Karena industri padat karya, mestinya Pertamina memprioritaskan kebutuhan industri setempat untuk menjaga perekonomian daerah," kata Parlindungan kepada Tempo, Rabu, 27 November 2013.

Sebelumnya, PT Pertamina EP menyatakan suplai gas dari Sumur Benggala sebanyak 2,6 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) akan dijajaki untuk didistribusikan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Untuk membantu permasalahan listrik di Sumatera utara," kata Public Relations Pertamina EP, Agus Amperianto, melalui keterangan resminya, Selasa, 26 November 2013

Agus menjelaskan, saat ini Benggala-01 sudah memasok 2,6 MMSCFD untuk PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melalui jalur perjanjian jual beli gas (PJBG) eksisting. Agus menuturkan, kemampuan pasok gas Benggala-01 secara berkelanjutan berkisar antara 4,5 - 5 MMSCFD.

"Sehingga sisanya dari 2,6 MMSCFD itu akan dijajaki untuk didistribusikan ke PLN," ujarnya. Agus menyebut saat ini status PJBG dengan PLN dalam proses diskusi untuk menentukan skema yang tepat.

Ketua Asosiasi Pengusaha Pengguna Gas, Johan Brien, mengaku kecewa dengan sikap PT Pertamina EP yang akan menjual gasnya kepada PT PLN. " Kami yang berjuang, PT PLN yang menikmati," kata Johan. Menurut Johan, jika gas Benggala dijual ke PT PLN yang tidak ikut berjuang mempercepat izin eksplorasi, maka pemboran Sumur Benggala 02 dan Benggala 03 sebagai pengembangan Sumur Benggala 01 tidak akan didukung pengusaha.

Menurut Johan, saat peresmian sumur dua hari lalu, pihak Pertamina EP dan Kementerian ESDM dan SKK Migas berjanji akan membagi rata gas Benggala kepada industri di Sumut dan PT PLN. "Dibagi dua saja industri masih kekurangan gas, apalagi tidak dibagi sama sekali," katanya. Apindo dan Apigas akan menemui Menteri ESDM terkait persoalan ini. "Seluruh pengusaha pengguna gas kecewa dengan pengingkaran yang dilakukan PT Pertamina EP," kata Johan.

SAHAT SIMATUPANG

Berita terkait

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

21 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Kelompok Lingkungan di Arena COP28 Desak Stop Perdagangan Gas Alam Cair

9 Desember 2023

Kelompok Lingkungan di Arena COP28 Desak Stop Perdagangan Gas Alam Cair

Kelompok lingkungan hidup di arena COP28 mendesak diakhirinya ekspansi LNG untuk menghentikan 'kekacauan iklim'.

Baca Selengkapnya

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair

7 September 2023

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair

PT Pertamina (Persero) mengembangkan bisnis carbon capture storage (CCS) dan gas alam cair (LNG) secara terintegrasi untuk mengurangi emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Dukung Terminal LNG di Bali, Luhut Yakin RI Akan Kelebihan Produksi Gas Alam Cair pada 2032

26 Juli 2023

Dukung Terminal LNG di Bali, Luhut Yakin RI Akan Kelebihan Produksi Gas Alam Cair pada 2032

Menteri Luhut meminta pembangunan Terminal Liquified Natural Gas (LNG) di Bali terus digenjot. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Luhut Larang Ekspor LNG, Apa Alasannya?

1 Juni 2023

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Luhut Larang Ekspor LNG, Apa Alasannya?

Setelah 20 tahun dilarang, Jokowi membuka keran ekspor pasir laut yang disusul dengan perintah Menko Marves, Luhut melarang ekspor LNG. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Truk Berbahan Bakar Gas Alam Cair Pertama di Indonesia Sedang Diuji Coba

25 Januari 2023

Truk Berbahan Bakar Gas Alam Cair Pertama di Indonesia Sedang Diuji Coba

Subholding Gas Pertamina, PT PGN bersama anak usaha PT Gagas Energi Indonesia sedang melakukan uji coba truk berbahan bakar gas alam cair (LNG).

Baca Selengkapnya

Eropa Melirik Afrika untuk Mencari Alternatif Gas Rusia

12 Oktober 2022

Eropa Melirik Afrika untuk Mencari Alternatif Gas Rusia

Afrika memiliki cadangan gas alam cair yang melimpah. Negara-negara Eropa meliriknya untuk mengurangi ketergantungan pada gas Rusia.

Baca Selengkapnya

Nigeria Mau Suplai Gas Alam Cair Lebih Banyak ke Eropa

8 September 2022

Nigeria Mau Suplai Gas Alam Cair Lebih Banyak ke Eropa

Nigeria siap membangun proyek pipa gas agar bisa mengirimkan gas alam cair lebih banyak ke Eropa. Sebab saat ini kendala utamanya adalah keamanan.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Siapkan 58 Kargo LNG untuk Produksi Listrik PLN di 2022

6 Januari 2022

SKK Migas Siapkan 58 Kargo LNG untuk Produksi Listrik PLN di 2022

Industri hulu minyak dan gas bumi memastikan komitmennya untuk terus memasok gas alam cair atau LNG untuk memenuhi kebutuhan sektor kelistrikan.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini, Pertamina Alihkan Semua Bisnis Gas Alam Cair ke PGN

11 Februari 2020

Tahun Ini, Pertamina Alihkan Semua Bisnis Gas Alam Cair ke PGN

Setelah mendapat limpahan bisnis LNG dari Pertamina, PGN segera mencari pasar di dalam maupun di luar negeri.

Baca Selengkapnya