TEMPO.CO, Melbourne - Wakil Presiden Boediono memberikan tiga jaminan kepada para pengusaha Australia yang berniat berinvestasi di Indonesia. "Stabilitas politik, stabilitas dalam kebijakan ekonomi makro, dan upaya reformasi birokrasi," katanya dalam "Forum Bisnis Australia-Indonesia" yang berlangsung di Melbourne, Jumat, 15 November 2013.
Dalam bidang politik, transisi kekuasaan dari rezim otoritarian ke demokrasi berlangsung mulus. "Tantangan bagi Indonesia saat ini adalah bagaimana meningkatkan kualitas demokrasi," kata Boediono.
Jaminan kedua adalah kebijakan makro ekonomi yang terus membaik. "Pemerintah berusaha menjalankan prinsip kehati-hatian dalam kebijakan makro ekonomi," kata Boediono. Salah satunya dalam menangani defisit transaksi berjalan.
Wakil Presiden juga menyatakan bahwa reformasi birokrasi akan terus dilanjutkan dengan lebih sistematis. Pemerintah Australia adalah salah satu negara yang memberikan bantuan (grant) untuk reformasi birokrasi sebesar AUS$ 50 juta. Pemerintah juga terus berusaha memperbaiki infrastruktur agar biaya logistik yang tinggi bisa dikurangi. Boediono mengatakan, dalam hal sumber daya manusia, Indonesia termasuk yang terbaik dalam efisiensi. "Tapi, inefisiensi di logistik masih cukup tinggi," kata Boediono.
Menurut Wakil Presiden, kedua negara memiliki modal yang sama, yakni sama-sama negara demokrasi. "Dengan modal itu, kita bisa bekerja sama untuk berbagi kesejahteraan melalui hubungan baik yang solid dan berjangka panjang," katanya. Dia juga menekankan perlunya komunikasi untuk meningkatkan saling pengertian di antara penduduk kedua negara.
Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Mahendra Siregar, menyatakan ada tiga area di mana kedua negara bisa meningkatkan kerja samanya. Tiga area itu adalah infrastruktur, peternakan sapi, dan energi terbarukan. "Di bidang peternakan, kita bisa saling mengisi. Australia sangat bagus dalam pembibitan, Indonesia sangat menguasai penggemukan."
MTQ
Berita terkait
Cerita Ganjar Bertemu dengan Boediono dan Romo Magnis, Diberi Wejangan Pengembangan Ekonomi hingga..
24 November 2023
Ganjar Pranowo pada hari ini bertemu dengan mantan Wakil Presiden Boediono dan Romo Magnis. Apa saja yang dibicarakan?
Baca SelengkapnyaBertemu Boediono, Ganjar Bilang Diskusi Kepemimpinan hingga Pengelolaan SDM
24 November 2023
Boediono mengatakan pertemuan bersama Ganjar hanya berbicara soal pengalamannya selama berada di pemerintahan sejak orde baru.
Baca SelengkapnyaSambangi Romo Magnis Suseno, Ganjar Bilang Diskusi soal Moral dan Etika
24 November 2023
Ganjar Pranowo menganggap Romo Magnis sebagai tokoh agama dan intelektual.
Baca SelengkapnyaSBY Berbagi 3 Memori Jadi Presiden, Tak Ingin Salahgunakan Kekuasaan
18 Agustus 2023
"Kami sungguh tidak ingin menyalahgunakan kekuasaan yang kami miliki," ucap SBY.
Baca SelengkapnyaAHY Tiba di Pacitan, Bakal Resmikan Museum dan Galeri SBY-Ani di Hari Kemerdekaan
16 Agustus 2023
AHY bersama Annisa Pohan telah tiba di Pacitan sejak Selasa malam untuk meresmikan Museum dan Galeri SBY-Ani pada 17 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaTry Sutrisno Sebut Kriteria Pemimpin Yang Baik Setelah Sambut Muhaimin Iskandar
20 Mei 2023
Try Sutrisno menilai pemimpin yang baik harus memiliki otak yang cerdas dan hati yang bersih.
Baca SelengkapnyaSambangi Boediono, Cak Imin Ngaku Tak Dapat Wejangan Politik
17 Mei 2023
Cak Imin mengaku mendapatkan banyak masukan dan wejangan dari safari politik ke para mantan wakil presiden.
Baca SelengkapnyaTiba di Rumah Boediono, Cak Imin Akan Minta Saran Soal Ekonomi dan Pemilu 2024
17 Mei 2023
Cak Imin tampak datang ke kediaman Boediono dengan mengenakan batik dan peci hitam. Adapun Boediono tampak menyambutnya langsung.
Baca SelengkapnyaSafari ke Wapres, Cak Imin Hari Ini Sambangi Boediono
17 Mei 2023
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin hari ini akan bertemu dengan mantan Wapres Boediono.
Baca SelengkapnyaSinggung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik
10 Februari 2023
Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya