DPR Akan Tengahi Konflik PGN dan Pertamina  

Reporter

Editor

Amirullah

Selasa, 5 November 2013 14:28 WIB

Sutan Bhatoegana

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan akan menengahi konflik yang terjadi antara PT Perusahaan Gas Negara dan PT Pertamina. "Kalau kami bawa ke rapat dengar pendapat, selesai itu barang," kata Ketua Komisi Energi DPR, Sutan Bhatoegana, saat dihubungi Tempo, Selasa, 5 November 2013.

Ia menjelaskan, baik PGN maupun Pertamina adalah Badan Usaha Milik Negara yang tidak seharusnya mengedepankan ego. Sutan mengungkapkan, harus ada pihak yang mengalah. Ia menyebut Komisi Energi DPR akan mengagendakan rapat dengar pendapat dan mengundang kedua korporasi pelat merah tersebut setelah masa reses untuk membahas konflik itu.

"Kalau saya beri keterangan di pers, bisa riuh-rendah barang itu nanti," kata Sutan. Dia menuturkan, baik PGN maupun Pertamina tidak boleh lebih berkuasa satu sama lain. Jika keduanya tetap memegang pendirian masing-masing, ia melanjutkan, masyarakatlah yang terpaksa menanggung dampaknya.

"Nah, siapa di belakang itu semua, nanti kami lihat," ujar Sutan. Ia pun menyatakan belum pernah mengetahui kemungkinan adanya konflik antara PGN dan Pertamina sebelum kebijakan open access dikeluarkan.

Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta PGN menerima kebijakan open access untuk semua pipa gas yang selama ini dikelola perusahaan itu. Menurut dia, kebijakan itu akan memberikan banyak manfaat untuk negara.

"Pada prinsipnya, open access itu baik untuk negara, tapi mungkin sedikit kurang baik untuk PGN," kata Dahlan, Rabu, 30 Oktober 2013. "Saya harus berpihak pada keduanya. Saya harus membela PGN, tetapi juga harus membela negara," kata Dahlan lagi.

Karena itu, Dahlan berharap PGN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bisa menemukan win-win solution untuk keuntungan kedua pihak. "Saya minta ini dikompromikan yang baik supaya tidak ada kesan memaksa, tapi bagaimana PGN mengabdi pada negara," katanya.

Seperti ditulis dalam majalah Tempo edisi 4-10 November 2013, benturan kepentingan PGN dan Pertamina terlihat setelah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mewajibkan pemberlakuan kebijakan open access penggunaan jaringan pipa gas. Di sinilah konflik muncul. PGN selama ini menguasai 80 persen jaringan pipa gas di seluruh Indonesia.

Dengan kebijakan open access, PGN tak bisa lagi memonopoli distribusi gas. Sebaliknya, Pertamina akan menguasai semua sektor industri gas, mulai hulu, dari sumur gas, hingga hilir, yaitu distribusi kepada konsumen.

MARIA YUNIAR




Berita lainnya:
BlackBerry Batal Dijual
Mobil Mewah dari Importir tanpa Tahun Produksi
Pemanfaatan Bioetanol Masih Terkendala Harga
Pergantian Direksi Merpati Dinilai Mubazir
Pemerintah Sambut Perundingan Inalum dengan Jepang

Berita terkait

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

3 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

Pertamina siapkan ketersediaan pasokan energi jelang World Water Forum (WWF) ke-10, di Bali, 18 - 25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Strategi Pertamina Menjaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

3 hari lalu

Strategi Pertamina Menjaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

Direktur Utama Pertamina Persero, Nicke Widyawati, paparkan strategi ketahanan energi dan kelestarian lingkungan, saat menjadi panelis dalam sharing session CEO Forum Acara The 48th Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition

Baca Selengkapnya

Kementerian Desa PDTT Apresiasi Pertamina dalam Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat di Wilayah Transmigrasi

6 hari lalu

Kementerian Desa PDTT Apresiasi Pertamina dalam Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat di Wilayah Transmigrasi

Komitmen Pertamina ini telah mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, karena telah berkontribusi dalam menjalankan Program TJSL yang mendorong kawasan transmigrasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

9 hari lalu

Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

PT Pertamina International Shipping (PIS) memperkuat posisinya sebagai pengangkut LPG 'top tier' di Asia Tenggara dengan menambah dua kapal tanker gas raksasa Very Large Gas Carrier (VLGC), yakni Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.

Baca Selengkapnya

Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional

10 hari lalu

Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional

Pertamina dan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menandatangani perjanjian kerjasama pengamanan objek vital nasional.

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

11 hari lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

25 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

30 hari lalu

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

52 hari lalu

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

Pertamina membentuk satgas pengawalan energi.

Baca Selengkapnya

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

53 hari lalu

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.

Baca Selengkapnya