Anggota Dewan Kritik Penjualan TelkomVision  

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 5 November 2013 12:19 WIB

ANTARA/Audy Alwi

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Badan Usaha Milik Negara Dewan Perwakilan Rakyat, Erik Satrya Wardhana, menilai Kementerian Badan Usaha Milik Negara bertindak gegabah karena menjual TelkomVision kepada Transcorp. Menurut dia, TelkomVision masih berpeluang meraih keuntungan dan mempunyai prospek ke depan lebih cerah meski lima tahun terakhir terus merugi. "Meneg BUMN Dahlan Iskan seharusnya tidak gegabah dalam memutuskan penjualan TelkomVision kepada Transcorp," kata Erik melalui siaran pers di Jakarta, Selasa, 5 November 2013.

Menurut Erik, Dewan sudah merekomendasikan untuk membatalkan rencana penjualan TelkomVision. Dalam laporan, Telkomvision memang merugi, namun kerugiannya selama 5 tahun terakhir sudah menurun. Artinya, kata dia, prospeknya cerah dan masih terbuka peluang bisa meraup keuntungan asalkan dikelola lebih baik.

Erik menuturkan, ada beberapa televisi berlangganan yang beroprasi dan belakangan merugi, tapi bisnisnya tetap dipertahankan oleh pemiliknya. Ironisnya, kata Erik, TelkomVision yang sudah berdiri sejak 1997 dan beroperasi pada 1999 malah dijual.

Menurut Erik, Menteri BUMN memang sudah mengirimkan surat permintaan kepada legislator untuk membahas kembali rencana penjualan itu. Alasannya, kata dia, ada data penting yang pada waktu rapat dengar pendapat yang lalu tidak disampaikan oleh Kementerian BUMN. Parlemen perlu waktu untuk mempelajari dan mengkaji data tersebut terlebih dahulu, karena ini menyangkut keputusan yang strategis.

Menurut Erik, seharusnya Dahlan Iskan dan direksi Telkom bisa memahami hal itu dan tidak mengambil langkah yang tergesa-gesa. "Prinsip kami, negara tidak boleh dirugikan oleh aksi-aksi korporasi yg dilakukan BUMN-BUMN, termasuk rencana penjualan TelkomVision ini," ujar politikus Partai Hati Nurani Rakyat ini.

Erik mengatakan bila, Kementerian pada rapat dengar pendapat mendatang hanya memberikan penjelasan yang sama seperti pada sebelumnya, DPR tetap akan meminta membatalkan penjualan tersebut. Dia berharap pemerintah memilih opsi lain yang lebih menguntungkan untuk menyelamatkan TelkomVision.

Sebelumnya diberitakan, Telkom akhirnya menjual anak usahanya, PT Indonusa Telemedia (TelkomVision), kepada PT TransCorp milik pengusaha Chaerul Tanjung. Penjualan 1,03 miliar lembar sahan atau setara 80 persen saham TelkomVision dituntaskan Telkom pada 8 Oktober 2013 senilai Rp 926,5 miliar.

SUNDARI

Berita terkait

Proyek Bali Maritim Tourism Hub Ditargetkan Rampung September 2024

6 hari lalu

Proyek Bali Maritim Tourism Hub Ditargetkan Rampung September 2024

Proyek strategis nasional di Pelabuhan Benoa, Bali Maritim Tourism Hub atau BMTH ditargetkan rampung September 2024

Baca Selengkapnya

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

22 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

23 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Klarifikasi Sekjen PWI Pusat atas Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

39 hari lalu

Klarifikasi Sekjen PWI Pusat atas Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

Siaran Pers sekaligus hak jawab atas Siaran Pers Dewan Kehormatan PWI, agar dimuat oleh media yang telah menyiarkan.

Baca Selengkapnya

Klarifikasi Sekjen PWI Jawab Dewan Kehormatan soal Penggelapan Hibah Kementerian BUMN

39 hari lalu

Klarifikasi Sekjen PWI Jawab Dewan Kehormatan soal Penggelapan Hibah Kementerian BUMN

Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Sayid Iskandarsyah membantah tudingan DK PWI terkait penggelapan dana Rp 2,9 miliar.

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Wartawan Media Online akan Surati Kementerian BUMN soal Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp 2,9 Miliar

40 hari lalu

Perkumpulan Wartawan Media Online akan Surati Kementerian BUMN soal Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp 2,9 Miliar

Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia atau PWMOI akan kirim surat ke Kementerian BUMN ihwal dugaan korupsi dana hibah sebesar Rp 2,9 Miliar.

Baca Selengkapnya

Hibah Kementerian BUMN Diduga Diselewengkan Pengurus PWI

42 hari lalu

Hibah Kementerian BUMN Diduga Diselewengkan Pengurus PWI

Dana hibah buat PWI sejatinya untuk uji kompetensi wartawan.

Baca Selengkapnya

Marak Informasi Bohong soal Rekrutmen Bersama BUMN, Masyarakat Diminta Hanya Akses dari Situs Resmi

48 hari lalu

Marak Informasi Bohong soal Rekrutmen Bersama BUMN, Masyarakat Diminta Hanya Akses dari Situs Resmi

Kementerian BUMN mengimbau kepada peserta Rekrutmen Bersama BUMN 2024 untuk selalu mengakses informasi perihal pendaftaran ini di situs resmi FHCI.

Baca Selengkapnya

Pertamina dan Kementerian BUMN Tebar 1.000 Paket Sembako Murah

57 hari lalu

Pertamina dan Kementerian BUMN Tebar 1.000 Paket Sembako Murah

Pertamina memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Nonaktifkan Dirut Taspen Buntut Kasus Investasi Fiktif, Ini Profil Antonius Kosasih

10 Maret 2024

Erick Thohir Nonaktifkan Dirut Taspen Buntut Kasus Investasi Fiktif, Ini Profil Antonius Kosasih

Menteri BUMN Erick Thohir nonaktifkan Direktur Utama Taspen Antonius Kosasih, buntut dugaan korupsi investasi fiktif di PT Taspen tahun anggaran 2019.

Baca Selengkapnya