Cek Keaslian Dolar Baru, Tak Perlu Diterawang
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 25 Oktober 2013 10:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - "Coba lihat ini,” ujar Direktur Bidang Uang Kertas Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) Michael J. Lambert di pusat kebudayaan Amerika Serikat @america, SCBD, Jakarta, Rabu lalu.
Ia lalu menunjukkan selembar uang pecahan US$ 100. Kemudian tangannya bergerak ke atas dan ke bawah. Sedangkan telunjuk kanannya mengarah ke garis tipis berwarna biru pada uang itu. “Lihat, kan, tulisan angka 100-nya seperti bergerak ke arah bawah. Tapi ketika saya turunkan sedikit, tulisannya terkesan bergerak ke arah kiri,” kata dia.
Lambert mendemonstrasikan cara memastikan keaslian uang pecahan US$ 100 dengan desain anyar yang diluncurkan bulan ini. Dia bersama sejumlah staf Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia mensosialisasikan desain terbaru uang dolar dengan nominal terbesar itu. Kepada para wartawan yang hadir saat itu, dia menyatakan uang ini akan sulit dipalsukan.
Garis tipis berwarna biru yang Lambert tunjukkan merupakan salah satu fitur teranyar pada dolar terbaru. Di dalam pita tipis yang berubah warna menjadi merah muda di bawah sinar ultraviolet itu, terdapat banyak tulisan holografis angka 100 dan huruf USA berukuran kecil yang terkesan bergerak jika dilihat dari sudut pandang tertentu.
<!--more-->
Selain itu, pada uang bergambar Benjamin Franklin ini, bank sentral Negeri Abang Sam menambahkan cetakan gambar wadah tinta berbentuk genta berwarna jingga keemasan yang juga berubah warna menjadi sedikit kehijauan jika dilihat dari arah lain. Senada dengan gambar wadah tinta itu, terdapat tulisan angka 100 dengan warna yang sama.
Kemudian, pada potret Franklin, cetakan dibuat sedikit timbul, sehingga terasa kasar ketika diraba. Cetakan pada uang ini pada dasarnya mirip dengan cetakan uang dolar versi lama ataupun mata uang negara lain, yakni cetakan Intaglio. “Bedanya, kami menggunakan teknik terbaru yang lebih canggih, sehingga lebih mudah dikenali,” kata Lambert.
Adapun di balik sisi yang menampilkan potret Franklin, terdapat gambar bangunan Independence Hall di Pennsylvania, tempat deklarasi kemerdekaan dan konstitusi Amerika Serikat disusun pada 1775-1783. Di atas gambar bangunan terdapat tulisan “IN GOD WE TRUST” dan di sampingnya terdapat tulisan angka 100 berwarna keemasan.
Uang kertas ini dicetak pada kertas khusus yang komposisinya terdiri atas 75 persen serat kapas dan 25 persen serat linen. Jika diraba dan dibandingkan, tidak ada perbedaan kentara antara dolar baru dan dolar lama. “Teksturnya memang sama, tapi di beberapa bagian ada cetakan timbul,” ujar Lambert.
<!--more-->
Semua fitur dan desain baru ini, kata Lambert, akan memudahkan pemilik uang untuk mengenali keasliannya. “Tidak perlu teknik khusus, dilihat sepintas bisa tahu uang ini asli,” kata dia. Maka, orang tidak usah repot-repot mengecek dengan cara menerawang atau melihat di bawah sinar ultraviolet.
Sebab, bagi kebanyakan orang Amerika, menerawang uang di depan orang lain dianggap tidak sopan. Lambert mengungkapkan, jika warga Amerika Serikat menyetorkan uang ke sebuah bank, kemudian teller memeriksa keaslian uang dengan cara menerawangnya di depan sang nasabah, hal itu dianggap tidak sopan. “Konsumen tidak nyaman dengan perlakuan semacam itu,” kata dia.
Inilah yang membedakan Apel Washington --sebutan uang dolar yang populer dalam kasus korupsi Hambalang— dibanding Apel Malang —sebutan untuk rupiah. Jika Bank Indonesia gencar mengkampanyekan 3D --dilihat, diraba, diterawang— sebagaiteknik mengecek keaslian rupiah, bank sentral Amerika memproduksi uang menggunakan teknologi canggih agar memudahkan penggunanya.
Sejak 2003, pemerintah Amerika Serikat secara bertahap memperbarui desain uangnya. Pembaruan pecahan US$ 100 pada tahun ini merupakan yang terakhir kali. Langkah itu untuk menghindari ancaman pemalsuan uang. Meski begitu, dolar Amerika sebetulnya mata uang paling aman di dunia. Tingkat pemalsuannya sangat rendah. Dari sekitar US$ 1,1 triliun uang dolar yang beredar di dunia saat ini, hanya sekitar US$ 80 juta yang dipalsukan.
PRAGA UTAMA
Topik Terhangat
Sultan Mantu | Misteri Bunda Putri | Gatot Tersangka | Suap Akil Mochtar | Dinasti Banten
Berita Terpopuler
Menteri Gamawan: FPI Aset yang Perlu Dipelihara
Pemimpin Redaksi Tempo Wahyu Muryadi Diganti
Soal Kasus Wawan, Adnan Buyung Mau Gugat KPK
Ini Orang PKS yang Minta Mobil Luthfi Dipindahkan
Suap Akil Diduga Disiapkan Kasir Kepercayaan Wawan