MNC Yakin Tutut Sulit Kuasai Lagi MNC TV

Reporter

Kamis, 10 Oktober 2013 23:36 WIB

Putri tertua Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut. TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO, Jakarta -PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) mengklaim putusan Mahkamah Agung yang memenangkan Siti Hardiyanti Rukmana, tidak mempengaruhi kepemilikan saham MNC TV. Musababnya MNC bukan sebagai pihak yang digugat.

“Karena yang digugat itu PT Berkah Karya Bersama bukan MNC, putusan itu tidak ada konsekuensinya ke MNC," kata Juru Bicara MNC Group Arya Mahendra Sinulingga ketika dihubungi Tempo 10 Oktober 2013.


Arya juga menolak menjelaskan apakah perusahaannya akan mengajukan peninjauan kembali terhadap putusan MA itu. Alasannya, hal tersebut bukan kewenangan MNC. "Tanya saja kepada PT Berkah,” katanya.

Mahkamah Agung mengabulkan gugatan Tutut kepada PT Berkah Karya Bersama dalam kepemilikan saham di Televisi Pendidikan Indonesia, yang kini bernama MNC TV. Kisruh itu bermula pada 2002.

Ketika itu, Tutut sedang rungsing dengan timbunan utang yang menjerat perusahaan-perusahaannya. Krisis moneter 1997 menghancurkan bisnis-bisnisnya sehingga tak mampu membayar utang. Bank Yakin Makmur, juga PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. yang sebelumnya digdaya membangun puluhan jalan tol, rontok dimakan utang. Beberapa perusahaan menjadi pesakitan Badan Penyehatan Perbankan Nasional.


Tutut lalu mengundang Hary Tanoe untuk berkongsi menyelesaikan utang yang jumlahnya mencapai Rp 1,2 triliun. Hary waktu itu sudah menjadi pemegang saham Bimantara Group, per usahaan yang didirikan adik Tutut, Bambang Trihatmodjo. Dipilihnya Hary tak lepas dari kehebatannya membeli dan mengakuisisi banyak perusahaan ketika pengusaha lain terjerat tumpukan utang.

Lewat Bhakti Investama, perusahaan investasi pasar modal, Hary antara lain tercatat pernah membeli Bentoel (US$ 30 juta), membeli utang (US$ 35 juta) Centralindo Panca Sakti-pemilik Met rosel-di Chase Manhattan Bank, saham Astra International (Rp 300 miliar), dan Salim Oleochemical (US$ 131 juta), menyuntikkan dana ke SCTV (US$ 20 juta), serta membeli Indomaret (Rp 162 miliar). Bhakti juga membeli AGIS (agen Sony) dari tangan Tomy Winata senilai US$ 30 juta.

Pendeknya, Hary orang yang tepat diajak kerja sama. Maka, pada 23 Agustus 2002, kedua pihak meneken surat perjanjian pembayaran utang-utang pribadi dan perusahaan Tutut, baik ke perusahaan lain maupun ke pemerintah.

Hary diwajibkan menyediakan US$ 55 juta. Tak semuanya tunai. Sebanyak US$ 25 juta dalam bentuk ekuitas dan sisanya pembiayaan kembali. Jika utang-utang itu sudah terbayar, Hary bakal mendapat 75 persen saham TPI. Sesuai dengan perjanjian, Tutut pun menyerahkan kuasa penuh kepada PT Berkah Karya Bersama untuk mengelola TPI.

Karena adanya konflik diantara keduanya, Tutut membatalkan kuasa kepada PT Berkah pada 16 Maret 2005. Dengan pembatalan ini, Berkah tak lagi punya kuasa mengelola TPI. keputusan itu kemudian berpolemik dikedua kubu hingga buntutnya Tutut menuding Hary Tanoe mengambil 75 persen saham TPI secara sepihak lewat PT Berkah Karya Bersama.

ANANDA PUTRI

Berita terkait

Singgung Indeks KPI, Kemenkominfo Minta Pengelola Stasiun TV Tingkatkan Kualitas Program Siaran

51 hari lalu

Singgung Indeks KPI, Kemenkominfo Minta Pengelola Stasiun TV Tingkatkan Kualitas Program Siaran

Kemenkominfo meminta pengelola stasiun televisi meningkatkan kualitas program-program siarannya. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

KPI Tegur Ivan Gunawan, Apa Sesungguhnya Tugas Komisi Penyiaran Indonesia?

16 Januari 2024

KPI Tegur Ivan Gunawan, Apa Sesungguhnya Tugas Komisi Penyiaran Indonesia?

Desainer dan publik figur Ivan Gunawan mendapat teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia. Apa saja tugas KPI?

Baca Selengkapnya

29 Tahun Stasiun Televisi Indosiar Jadi Stasiun TV ke-5 yang Tayang Nasional

12 Januari 2024

29 Tahun Stasiun Televisi Indosiar Jadi Stasiun TV ke-5 yang Tayang Nasional

Stasiun televisi Indosiar didirikan pada 19 Juli 1991, tetapi baru mendapat izin penyiaran pada 18 Juni 1992.

Baca Selengkapnya

Kondisi Ekuador Genting, Stasiun Televisi Dikuasai Kelompok Bersenjata Secara Live

10 Januari 2024

Kondisi Ekuador Genting, Stasiun Televisi Dikuasai Kelompok Bersenjata Secara Live

Kondisi Ekuador pada Rabu 10 Januari 2024 semakin genting menyusul kaburnya kepala geng kartel narkoba paling berbahaya dari penjara.

Baca Selengkapnya

Sejarah Berdirinya Indosiar, Stasiun TV yang Siap Gugat Warganet karena Parodikan Jasa Keliling

8 Juli 2023

Sejarah Berdirinya Indosiar, Stasiun TV yang Siap Gugat Warganet karena Parodikan Jasa Keliling

Nama Indosiar PT Indosiar Visual Mandiri Tbk. menjadi sorotan karena Bagaimana sejarah stasiun TV itu?

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Perempuan Internasional, Televisi Afghanistan Tampilkan Program Khusus Perempuan

9 Maret 2023

Peringati Hari Perempuan Internasional, Televisi Afghanistan Tampilkan Program Khusus Perempuan

Stasiun televisi Afghanistan menampilkan seluruh kru perempuan dalam acara untuk memperingati Hari Perempuan Internasional. Ini sebagai protes atas kebijakan Taliban yang menyingkirkan perempuan dari publik

Baca Selengkapnya

PWNU DKI Nilai Siaran TV tentang Percintaan Fajar Sadboy Rusak Generasi Muda

6 Januari 2023

PWNU DKI Nilai Siaran TV tentang Percintaan Fajar Sadboy Rusak Generasi Muda

Pimpinan PWNU DKI menilai anak seusia Fajar Sadboy seharusnya fokus pada pendidikan

Baca Selengkapnya

Latvia Cabut Lisensi Stasiun Televisi Independen Rusia

7 Desember 2022

Latvia Cabut Lisensi Stasiun Televisi Independen Rusia

Latvia telah membatalkan lisensi stasiun televisi independen Rusia, TV Rain, karena dicap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Inilah Profil 7 Konglomerat Pemilik Stasiun Televisi di Indonesia Versi Forbes

10 November 2022

Inilah Profil 7 Konglomerat Pemilik Stasiun Televisi di Indonesia Versi Forbes

Forbes pada 2021 mencatat tujuh konglomerat pemilik stasiun televisi di Indonesia. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Kapan Siaran Televisi Pertama di Indonesia?

8 November 2022

Kapan Siaran Televisi Pertama di Indonesia?

Siaran televisi pertama kalinya ditayangkan pada 17 Agustus 1962, yaitu bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-XVII.

Baca Selengkapnya