Shutdown AS, Ekspor-Impor RI Belum Terpengaruh  

Rabu, 2 Oktober 2013 15:31 WIB

Bayu Krisnamurthi. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, mengatakan shutdown yang terjadi di Amerika Serikat karena belum tercapainya kesepakatan mengenai anggaran belum memberikan dampak yang signifikan bagi kegiatan ekspor-impor antara Indonesia dan Amerika Serikat.

“Dampak pada ekspor-impor belum ada. Saya tidak mau berspekulasi. Yang sudah terjadi dampaknya adalah pembahasan kita dengan pemerintah AS yang ditunda seperti diskusi mengenai beberapa kasus perdagangan seperti udang, kelapa sawit. Ini karena mereka sedang diliburkan,” katanya di Kementerian Perdagangan, Rabu, 2 Oktober 2013.

Kementerian Perdagangan, kata dia, terus memantau kondisi di Amerika Serikat. Komunikasi juga terus dilakukan dengan perwakilan Indonesia di Washington untuk melakukan antisipasi terhadap kondisi di Amerika Serikat.

Bayu menegaskan Indonesia berharap agar kondisi ini cepat selesai sehingga tidak harus terjadi krisis yang bisa memperburuk keadaan. “Kita komunikasi intensif dengan perwakilan di Washington DC. Mudah-mudahan dalam waktu dekat selesai.”

Bayu optimistis kondisi shutdown di Amerika Serikat tidak akan berlarut-larut dan pemerintah Amerika akan segera menemukan solusi atas kebuntuan yang terjadi di sana. Menurut dia, ketidaksepakatan hanya akan merugikan ekonomi Amerika sendiri.

“Saya percaya mereka punya solusi karena kalau berkelanjutan hanya merugikan mereka. Suasana di pusat bisnis aktvitas harus kembali berjalan normal. Saya rasa antisipasi mereka akan cepat agar cepat selesai,” katanya.

Bayu mengatakan toh dengan kondisi shutdown yang terjadi masih ada mixed signal dari Amerika Serikat karena pergerakan indeks saham Wall Street masih positif. Hal ini, kata dia, kondisi perbaikan masih sangat mungkin terjadi.

Seperti diketahui, pemerintah Amerika Serikat akhirnya memutuskan menutup sementara layanan pemerintah. Langkah itu menyusul serangkaian perdebatan panjang dan manuver politik dari Parlemen, Senat, dan Gedung Putih yang akhirnya gagal mencapai kata sepakat atas persoalan kebuntuan pembahasan anggaran negara.

Hingga Senin malam waktu setempat, Kongres Amerika Serikat gagal mencapai kesepakatan kenaikan plafon utang (debt ceiling) untuk menghindarkan Amerika Serikat dari gagal bayar. Penghentian ini merupakan yang pertama kalinya selama hampir dua dekade.

ANANDA TERESIA

Topik Terhangat
Edsus Lekra | Senjata Penembak Polisi | Mobil Murah | Info Haji | Kontroversi Ruhut Sitompul

Berita Terpopuler
Ahok: Jangan Coba Ubah Pancasila
Holly Angela Ditemukan dengan Tangan Terikat
Benget, Pembunuh Sadis Istrinya Sendiri, Tewas?
Ada Kesengajaan Insiden Lion Air di Manado?
TNI Tertarik Kecanggihan Kapal Selam Rusia

Berita terkait

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

11 Mei 2023

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

Anton menyarankan untuk memperkuat kekuatan domestik perekonomian Indonesia di antaranya dengan mengoptimalkan konsumsi rumah tangga sebagai motor penggerak utama perekonomian.

Baca Selengkapnya

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

5 September 2019

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

Pemerintah mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dikhawatirkan memicu potensi resesi semakin besar.

Baca Selengkapnya

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

21 Agustus 2019

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

Presiden Donald Trump mengatakan mulai mempertimbangkan untuk memotong pajak penghasilan untuk menghindari resesi Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

23 Januari 2017

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

Jajak pendapat terbaru menunjukkan hanya 40 persen orang Amerika yang menyetujui Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

30 Januari 2014

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

"Tanpa stimulus moneter, pertumbuhan ekonomi global tentu lebih berarti."

Baca Selengkapnya

The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

30 Januari 2014

The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

Dana stimulus US$ 65 miliar per bulan mulai berlaku pada Februari 2014.

Baca Selengkapnya

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

19 Desember 2013

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

Setelah kepastian pencabutan stimulus moneter AS, IHSG di Bursa Efek Indonesia segera menghijau pada Kamis, 19 Desember 2013.

Baca Selengkapnya

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

19 Desember 2013

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

"Memang kalau tapering off itu biasanya dolar menguat, akibatnya mata uang-mata uang regional melemah, termasuk rupiah."

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

18 Desember 2013

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

"Investor pada dasarnya duduk di tangan-tangan mereka."

Baca Selengkapnya

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

18 Oktober 2013

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

Jika dibiarkan berlarut diyakini dapat memberikan dampak kepada ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya