Pembayaran Elektronik Jasa Pelabuhan Difasilitasi
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 18 September 2013 12:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Mandiri menandatangani perjanjian kerja sama penyelenggaraan layanan transaksi keuangan secara elektronik melalui jaringan Cargolink dengan PT Electronic Data Interchange Indonesia dan Manajemen KSO Terminal Peti Kemas Koja.
“Dengan demikian, diharapkan terjadi percepatan dan peningkatan efisiensi dalam pengelolaan keuangan perusahaan serta memudahkan transaksi pembayaran pengguna jasa kepada TPK Koja,” kata Direktur Commercial and Business Banking Bank Mandiri, Sunarso, di kantor Bank Mandiri, Rabu, 18 September 2013.
Sistem Cargolink nantinya akan terintegrasi dengan layanan cash management Bank Mandiri. Dengan begitu, TPK Koja dapat menerima pembayaran secara real time atas jasa kepelabuhannya dari para consignee, perusahaan pelayaran, forwarding agent, terminal peti kemas, bank, dan pihak terkait di bisnis jasa kepelabuhan.
Layanan ini juga diharapkan bisa menekan biaya logistik, lantaran arus barang bakal lebih lancar. Selain itu, layanan ini diharapkan bisa mengurangi waktu tunggu (dwelling time) di pelabuhan. "Biaya logistik nasional diperkirakan mencapai 28 persen dari produk domestik bruto (PDB)," kata Sunarso.
Bank Mandiri, menurut dia, menyasar 102 perusahaan besar yang terpantau paling sering mondar-mandir menggunakan jasa KSO Terminal Peti Kemas Koja. Perusahaan-perusahaan tersebut diharapkan bisa jadi nasabah Bank Mandiri. "Kalau 102 perusahaan buka rekening, kalau rata-rata Rp 5 miliar, ya, Rp 500 miliar.”
Saat ini layanan pembayaran kepelabuhan yang dikembangkan Bank Mandiri terdiri dari pembayaran biaya terminal handling, pajak ekspor-impor, dan biaya-biaya lain seperti biaya pengapalan dan asuransi. Layanan ini sudah bisa dimanfaatkan oleh pabean, container terminal, shipping company/forwarder, asuransi, dan eksportir-importir.
Selain itu, Mandiri memberikan jasa advisory (mengenai regulasi perdagangan internasional yang berlaku, risiko, dan mitigasinya), pembiayaan pra-pengapalan, pembiayaan pasca-pengapalan, serta pembiayaan deferred payment (penundaan pembayaran impor).
Hingga Juli 2013, transaksi melalui layanan cash management Mandiri mencapai 13,7 juta transaksi dengan nilai Rp 1.249,9 triliun atau naik 57 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 796,1 triliun. Total pengguna layanan Mandiri Cash Management hingga Juli 2013 sebanyak 78.117 pengguna. Mandiri berharap jumlah pengguna bisa mencapai 103.899 pada akhir 2013.
MARTHA THERTINA
Terhangat:
Miranda Goeltom | Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Info Haji
Berita Terpopuler:
Hercules Minta Penyiksa Pedagang Kopi Ditembak
Banyak Wajah Asing Menjenguk, Dul Bertanya ke Maia
Jokowi Stop Mal, DPRD: Orang Kaya Jangan Dilupakan
Vanny Eks Pacar Freddy Budiman Ditangkap Polisi
Begini Rekaman CCTV Pembunuhan Sisca Yofie