Dermaga Pelabuhan Tanjung Wangi Terus Diperpanjang  

Reporter

Jumat, 13 September 2013 15:28 WIB

Menteri BUMN Dahlan Iskan menyetir mobil Alphard milik Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam Kunjungan pertamanya di Pelabuhan Tanjung Wangi milik PT Pelindo III, Kamis, 21 Juni 2012. Foto: Ika

TEMPO.CO, Banyuwangi - Pemerintah Jawa Timur tahun ini mengalokasikan anggaran Rp 10 miliar untuk terus memperpanjang dermaga Pelabuhan Tanjung Wangi di Kabupaten Banyuwangi.

Menurut Administratur Pelabuhan Tanjung Wangi Sri Sukaesih, dana Rp 10 miliar tersebut untuk membenahi demaga kedua, yakni menambah panjangnya 23 meter dan lebar 20 meter, sehingga panjang dermaga kedua menjadi 50 meter.

Sukaesih menjelaskan pengerjaan dermaga akan dimulai bulan depan oleh oleh PT Inti Jawa sebagai pemenang tender. "Lelang sudah dilakukan di Surabaya," katanya kepada Tempo, Jumat, 13 September 2013.

Sukaesih mengatakan, meski terus diperpanjang, kapasitas dermaga kedua dinilai belum ideal, terutama agar bisa disandari oleh kapal kargo. Sebab, panjang dermaga harus mencapai minimal 150 meter. "Minimnya anggaran menjadi kendala perbaikan infrastruktur pelabuhan," ujarnya.

Sejak tahun 2011-2012, kata Sukaesih, Kementerian Perhubungan mengucurkan dana dari APBN senilai Rp 40 miliar. Anggaran digunakan untuk reklamasi pantai seluas 1.500 meter persegi dan pembuatan dermaga baru sepanjang 31 meter.

Menurut Sukaesih, anggaran tersebut masih kecil. Sebab, untuk mewujudkan dermaga sepanjang 150 meter dibutuhkan anggaran Rp 129 miliar.

Kementerian Perhubungan memproyeksikan Tanjungwangi sebagai pelabuhan ekspor-impor, sekaligus untuk mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Namun, karena keterbatasan infrastruktur, Pelabuhan Tanjung Wangi belum memungkinkannya untuk difungsikan sebagai pelabuhan ekspor dan impor.

Saat ini Pelabuhan Tanjung Wangi hanya memiliki dermaga sepanjang 518 meter dengan kapasitas empat kapal besar. Dalam kondisi seperti itu, dermaga juga harus menampung kapal perintis pengangkut penumpang dan kapal nelayan. Akibatnya, waktu tunggu kapal yang akan masuk ke dermaga bisa mencapai satu bulan.

Pemilik UD Kayu Mas Banyuwangi Ali Asegaf, 35 tahun, sudah lama mengharapkan agar Pelabuhan Tanjung Wangi bisa segera melayani ekspor-impor. Sebab, dengan beroperasinya Tanjung Wangi, dapat menekan biaya produksi.

Perusahaan pembuat lantai dari bahan kayu tersebut selama ini mengekspor barangnya ke Singapura dan Eropa melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dengan waktu tempuh perjalanan darat selama delapan jam.

Jauhnya jarak antara Banyuwangi ke Surabaya, kata Asegaf, membuat ongkos makin tinggi. Dia harus merogoh uang Rp 4 juta untuk perjalanan satu kontainer. "Padahal sekali kirim bisa 4-5 kontainer," ucap Asegaf.

IKA NINGTYAS

Berita terkait

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

17 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

23 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

24 hari lalu

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

Menhub Budi Karya menginstruksikan agar pelabuhan alternatif Panjang-Ciwandan dimaksimalkan kegunaannya selama arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

24 hari lalu

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

Menhub meminta dibuatkan fasilitas war room untuk menyajikan data digital untuk memantau aktivitas bongkar muat di pelabuhan Bakauheni dan Merak.

Baca Selengkapnya

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

24 hari lalu

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan

Baca Selengkapnya

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

24 hari lalu

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

Pengemudi yang akan naik kapal saat arus balik agar membeli tiket dalam jarak 2,41 KM menuju pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

25 hari lalu

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

Pemerintah telah menyiapkan strategi guna menangani arus balik Lebaran dari Pulau Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

26 hari lalu

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menghapus pemberlakuan tiket kedaluwarsa sampai dengan 24 jam sejak waktu masuk pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

28 hari lalu

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui penyelenggaraan mudik di Pelabuhan Merak masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

29 hari lalu

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

ASDP Ferry Indonesia melaporkan arus mudik laut dari Pelabuhan Bakauheni (Sumatera-Jawa) meningkat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya