TEMPO.CO, London - Lembaga pemeringkat Fitch mengeluarkan ancaman penurunan peringkat investasi Indonesia dan India jika pemerintah gagal meredam gejolak perekonomian saat ini. Saat ini, kedua negara itu mendapatkan peringkat BBB dengan outlook stabil.
Untuk diketahui, pasar saham utama Indonesia dan India telah anjlok 12 persen dalam tiga minggu terakhir karena investor sudah mulai kembali ke negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa. Di kedua wilayah itu mulai terlihat perbaikan dan pertumbuhan perekonomian sehingga pemilik modal kembali mengalihkan perhatian ke sana.
Akibat pemindahan modal investor, perekonomian India dan Indonesia terpukul. Rupee India berada pada titik terendah sepanjang waktu setelah turun 9 persen, sedangkan rupiah Indonesia turun 6,5 persen dalam empat tahun terakhir.
"Pertanyaannya, apakah tekanan pada harga saham dan mata uang dalam jangka waktu lama akan berdampak pada stabilitas ekonomi di negara ini?" kata Direktur Senior Fitch, Andrew Colquhoun.
Menurut Andrew, pasar saat ini menunggu kebijakan masing-masing pemerintah dalam menangani ekonomi. Beberapa hal yang dinilai harus segera diselesaikan adalah pertumbuhan utang swasta yang cepat, pelebaran defisit fiskal, dan inflasi tinggi.
Hal itu , menurut dia, dapat menyebabkan makin meluasnya ketidakkepercayaan di kalangan investor. "Kalau ada indikasi tidak bisa distabilkan, investor akan merespons negatif," katanya.