DPR: Pemerintah Harus Bicara dengan Pelaku Pasar

Kamis, 22 Agustus 2013 13:20 WIB

Harry Azhar Aziz. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat, Harry Azhar Azis, meminta pemerintah mengajak bicara pelaku bisnis sebelum merumuskan paket kebijakan untuk stabilisasi rupiah. Menurut politikus Golkar ini, koordinasi macam itu sangat diperlukan karena ekspektasi yang terjadi di pelaku bisnis selama ini menyuburkan aksi spekulasi.

"Untuk merumuskan paket itu, semua harus komplit, baik dari regulator dalam hal ini segi moneternya seperti Forum Stabilitas Sistem Keuangan, juga sektor riil dan pelaku bisnisnya langsung," kata Harry saat dihubungi Tempo, Kamis, 22 Agustus 2013.

Harry mengatakan, paket kebijakan yang akan dirumuskan pemerintah dan diumumkan pada Jumat besok akan sia-sia tanpa adanya kesepahaman dengan pelaku bisnis. "Bisa saja regulasi tidak cocok dengan ekspektasi pelaku bisnis. Mereka tetap harus diajak, bisa melalui asosiasi seperti Kadin atau Apindo," katanya.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memastikan pemerintah akan merumuskan paket kebijakan stabilisasi rupiah dan saham yang anjlok signifikan dalam beberapa hari terakhir. Paket kebijakan stabilisasi itu akan diumumkan pada Jumat 23 Agustus 2013.

Menteri Perencaanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana mengatakan setidaknya ada empat paket kebijakan yang akan diambil yaitu mempercepat implementasi proyek-proyek investasi yang sudah siap, menstabilkan harga pangan untuk menekan inflasi, keringanan pajak (tax allowance) dan pembebasan pajak dalam jangka waktu tertentu (tax holiday), serta kebijakan untuk memastikan tidak adanya pemutusan hubungan kerja.

Harry menilai kebijakan seperti pemberian tax allowance dan tax holiday merupakan resep jangka menengah. Sementara kondisi saat ini, kata dia, juga membutuhkan kebijakan jangka pendek yang bisa mengatasi gejolak pasar. "Jangka pendeknya memang harus disamakan presepsi antara moneter dan pelaku usaha," katanya.

ANGGA SUKMA WIJAYA
Topik Terhangat:
Suap SKK Migas
| Penembakan Polisi | Pilkada Jatim | Rusuh Mesir | Konvensi Partai Demokrat

Berita Terpopuler:
KPK Tegaskan Bakal Panggil Jero Wacik

KPK: Djoko Susilo Cuma Bisa Jadi Ketua RT

Ahok: Waduk Ria-rio Dibongkar Akhir Bulan

Rombongan Bus Giri Indah Habis Gelar Puasa Easter

Moeldoko Dipuji Hanura, `Siapa Dulu Dong Gurunya`

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

19 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

24 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

24 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

25 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

25 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

25 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

26 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya