Yusuf Mansur Masih Ditunggu OJK

Selasa, 13 Agustus 2013 06:10 WIB

Ustad Yusuf Mansur tiba di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta, (22/7). Pemanggilan yang dilakukan OJK terhadap Yusuf Mansur terkait bisnis investasi Patungan Usaha dan Patungan Aset yang telah mengelola uang sampai Rp 500 miliar. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan hingga Senin 12 Agustus 2013 masih menunggu kelengkapan dokumen bisnis investasi yang dijalani Ustad Yusuf Mansur.

"Terakhir pertemuan dengan OJK sebelum libur Lebaran ketika mereka belum datang membawa dokumen," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida, saat ditemui di kantornya, Senin 12 Agustus 2013.

Nurhaida menjelaskan, dokumen yang diminta oleh OJK berupa kelengkapan dokumen ihwal mekanisme bisnis investasi yang telah dijalankan. Dari dokumen itu nantinya OJK akan mengkaji kelayakan bisnis investasi tersebut apakah melanggar ketentuan atau tidak. "Berdasarkan itu OJK jadi bisa tahu apa saja yang harus dipenuhi secara legalnya,"kata Nurhaida.

Selain itu, OJK juga meminta agar syarat legalitas bisnis investasi untuk segera dilengkapi. Selama belum dipenuhi, katanya lagi, ustad Yusuf Mansur dilarang untuk mengoperasikan usahanya."Harus berhenti sampai ketentuan hukum didapatkan,"ujarnya.

Sebelumnya Nurhaida menjelaskan sesuai Undang-Undang Pasar Modal, perusahaan yang melakukan penawaran umum adalah perusahaan publik sehingga harus berbentuk Perseroan Terbatas, mendaftarkan diri ke OJK, dan sudah memperoleh pernyataan efektif. Berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal, Penawaran Umum adalah aktivitas yang dipublikasikan melalui media massa dan ditawarkan kepada 100 orang atau lebih atau dibeli 50 pihak.

Ustad kondang, Yusuf Mansur, beberapa waktu lalu ramai dibicarakan terkait usaha investasinya yang ditutup. Penutupan ini dia lakukan atas saran Menteri BUMN Dahlan Iskan seraya menunggu rampungnya proses legalisasi usahanya di instansi pemerintah terkait. Namun, setelah bertemu dengan OJK pihaknya menyatakan akan melengkapi syarat pendirian usaha.

Patungan Usaha dan Patungan Aset merupakan gagasan Yusuf untuk menghimpun dana dari masyarakat. Dana tersebut digunakan sang ustad untuk membangun hotel apartemen Haji dan Umroh di Mekah, Arab Saudi. Selain itu, dana para investor juga digunakan untuk membeli sejumlah aset seperti tanah dan bangunan. Salah satu aset yang diklaim didapatkan dari dana para investor yaitu sebuah hotel di dekat Bandara Soekarno-Hatta.

RIRIN AGUSTIA


Topik Terhangat:
Arus Balik Lebaran
| Ahok vs Lulung | Sisca Yofie | Penembakan Polisi | Bom Vihara Ekayana

Berita Terpopuler:

Kisah Pembunuhan Sisca Yofie Versi Pelaku

Haji Lulung Tak Mau Lagi Diadu dengan Ahok

Ayah Pembunuh Sisca Yofie Menyesal dan Malu

Eggi Sudjana Mengeluh Jarang Diwawancara Wartawan

Ini Kejanggalan Pengakuan Pembunuh Sisca Yofie

Berita terkait

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

12 jam lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

14 jam lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

14 jam lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

21 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

23 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

1 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

2 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

3 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya